Kawasan perbatasan begitu ramai dihuni oleh para pasukan yang siap bertempur. Semuanya telah siap. Tatapan tajam nan garang, tercetak di wajah mereka. Rahang mereka mengeras, sementara ekspresi wajah mereka begitu terlihat waspada.
Perang. Siklus bulan purnama telah tiba. Malam yang harusnya menjadi nuansa yang sepi, tiba-tiba saja menjadi nuansa yang mengerikan. Bau-bau pertumpahan darah, telah tercium, menyengat di indera penciuman mereka.
Dari arah kumpulan para penyihir jahat, kumpulan itu terbelah menjadi dua. Mengukir jejak jalan setapak, untuk dilewati oleh seseorang yang sangat mereka hormati. Raja mereka. Berjalan dengan tegapnya melewati barisan perkumpulan itu.
Raja dari istana kegelapan, selaku menjadi pemimpin pasukan para penyihir jahat itu, mulai memperlihatkan pedangnya yang runcing serta berkilauan. Sekilas, begitu membutakan mata.