Lian dan Alka sudah berada di istana. Ah lebih tepatnya, di tempat Sabel di rawat. Alka bergerak merangkul bahu Sabel. Hingga kedua insan itu saling melempar tatapannya dan saling tersenyum bersama.
"Nona? Nona Sabel?"
Alka dan Lian seketika mengalihkan pandangannya ke arah Sabel, ketika mendengar suara membahana dari seorang tabib kerajaan. Tanpa pikir panjang, Alka dan Lian langsung berjalan cepat menghampiri Sabel.
"Al, kayaknya gue mundur bentar deh, bau obatnya nyengat banget, bikin gue mual," keluh Lian sembari memundurkan langkahnya. Namun, dengan cepat, pergelangan tangannya dicekal oleh Alka.
"Bentar," bisik Alka.
Tanpa menunggu lama-lama, tangan Alka langsung mencubit pelan hidung Lian. Kemudian menahannya untuk beberapa detik, sampai akhirnya, Alka bergerak melepaskannya.
"Hidup napas dalam-dalam, kemudian keluarin secara perlahan. Pasti mual lo bentar lagi hilang, karena gue udah gunain kekuatan gue buat menetralkan aroma di sini," cetus Alka.