"Gue gak setuju!" ceplos Alka. Namun, Lian segera menggelengkan kepalanya.
"Gue setuju," sanggah Feli, "Lian, lo setuju atau gak?"
"Gue pikir-pikir dulu kali ya," jawab Lian dengan perasaan tidak yakin.
"Ayolah, Lian. Cowok yang mau sama lo itu banyak, noh udah pada ngantri. Setidaknya, buka hati lo dikit buat seseorang. Jatuh cinta indah kok," cetus Feli. Dengan sengaja, Feli menyenggol lengan kanan Alka.
"Kesempatan buat lo, Alka," bisik Feli di telinga Alka.
Setelah mendengar hal itu, Alka langsung menarik senyumannya. Seakan-akan ia merasa puas dengan ucapan yang didengungkan dengan nada bisikan tersebut.
"Wah, gue setuju sama Feli! Heh, Lian, lo kan suka banget main challenge gitu, yakin gak mau ikut? Kalau lo gak ikut, lo harus traktir gue dan Feli selama sebulan. But, kalau lo menang challenge, gue bakal traktir lo dan Feli selama sebulan, gimana? Deal?" Alka langsung menaik-turunkan kedua alisnya.
"Yah, kok gitu sih, Alka!" keluh Lian.
