Malam ini adalah tepat di mana awal mula semua kejadian itu. Lian menghela napas. Saat itu, Lian belum tahu akan rencana Tuhan untuk kedepannya. Yang Lian pikirkan saat itu hanyalah ingin membantu Imelda dengan menggunakan cara konyol ini.
Alka membukakan pintu mobil Lian. Lian pun memusatkan pandangan Lian ke arah Alka. Cowok itu, Lian akui sangat keren dengan tampilan jas hitam dan kemeja putih. Namun, Lian sedikit merasa aneh. Walaupun pas Lian kumpul keluarga, pakaiannya gak se-formal ini tuh. Yang ada malah Lian makai style santai doang.
Alka menggandeng lengan Lian dan beranjak masuk ke sebuah rumah yang terbilang megah. Yah, walaupun masih mewah rumah Lian sih, tetapi Lian akui memang cukup menyita perhatian. Desain rumahnya terbilang cukup unik. Lian suka. Warna catnya juga dominan warna putih. Lian heran, perasaan rumah Lian kalau dicat putih langsung kusam, kok rumahnya Alka bisa kinclong terus ya? Lian curiga, kalau Alka maksa orang buat ngecat rumahnya tiap hari.