Aldo menundukkan wajahnya. Sepertinya, cerita ini mirip dengan kejadian beberapa tahun lalu. Namun, sedetik kemudian, Aldo menggelengkan kepalanya.
"Gak mungkin Ziko," sahut Aldo yang malah membuat Livia semakin bingung.
"Dia Ziko, Aldo!" protes Aldo.
"Mungkin saja lo salah, Liv. Setahu gue, Ziko itu gak bisa berenang," ceplos Aldo. Livia seketika meneguk salivanya.
"Kalau bukan Ziko, kenapa dia punya gelang yang waktu itu gue kasih?" tanya Livia dengan sorot mata tidak percaya.
"Gelang? Maksud lo gelang ini, Liv?" tanya Aldo sembari memamerkan gelang yang ada di pergelangan tangannya.
"kenapa ada di elo? kenapa lo pake?" tanya Livia dengan sorot mata tajam.
"Ini gelang gue, Liv," ucap Aldo. Mendengar hal itu, sontak saja, Livia menggelengkan kepalanya.
"Gak! Lo pasti lagi sekongkol ya sama Ziko? Lo kan sapupunya Ziko! Pasti lo disuruh ngaku-ngaku, biar gue jadi suka sama lo, dan membiarkan Ziko hidup bahagia dengan Tamara kan?" tuduh Livia. Aldo menautkan kedua alisnya.
