"Alka, tunggu!" seru Lian.
Alka pun segera menghentikan langkahnya. Tak lupa, ia mulai meneguk Salivanya dengan susah payah. Namun, beberapa saat kemudian, ia mulai membalikkan tubuhnya. Kedua tangannya mulai merentang lurus ke arah kiri dan kanan. Sementara kedua sudut bibirnya, mulai tertarik membentuk sebuah ulasan senyuman yang sangat sedap dipandang.
"Gue pengen, lo batalin niat lo," ucap Lian. Alka pun segera menghela napasnya.
"Gue gak akan batalin niat gue. Gue cuma pengen berusaha untuk selalu ada buat lo," sahut Alka. Namun, Lian segera berdecih pelan.
"Gue gak mau ngebebanin lo lebih jauh lagi, Alka. Toh, hubungan kita juga udah selesai. Lo gak perlu berusaha ngurusin gue lagi, lo juga gak perlu ngasih perhatian berlebih lagi sama gue. Itu semua udah gak wajib lo lakuin, karena sekarang, gue bukan siapa-siapa lo lagi," tandas Lian.