Lian menghela napasnya lega. Tangannya bergerak mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya. Aldo mengulas senyumnya.
"Sebenernya hati lo buat siapa sih, Li?" celetuk Aldo tiba-tiba.
Lian mengernyitkan dahinya, "Maksud lo, Do?"
"Lo kelihatan peduli banget sama Alka. Kalau lo beneran sayang sama Alka, mending lo putusin Ken aja. Lagian hubungan lo sama Ken juga lagi di ujung tanduk," ucap Aldo.
"Ken itu berarti banget bagi gue, Do! Lo gak usah sok tahu gitu deh. Lo jangan kayak mereka yang ngedukung hubungan gue biar putus sama Ken. Kalau lo emang di pihak gue, ya udah lo diem aja. Gak usah ikut campur dalam urusan gue!" sentak Lian.
"Oke kalau itu mau lo! Kalau gue jadi lo, gue bakal mutusin Ken yang udah selingkuh sama Zahra itu. Gue bakal milih Alka, toh Alka juga baik orangnya," sentak Aldo.
"Sayangnya lo bukan gue, Yo!" pekik Lian.
Lian bangkit dari bangkunya dan bergegas pergi meninggalkan Aldo. Aldo mengerang frustasi.