"Ada apa gimana?" tanya Alka setelah Riki masuk ke dalam mobilnya.
Seseorang itu, Riki, tampak merekatkan sabuk pengamannya. Sementara wajahnya, terlihat sangat kusut.
"Lo apain sih, Lian? Gue tadi, sempat ke tokonya Livia. Di sana, gue lihat, wajah Lian tuh kek sedih gitu. Meskipun gak terlalu terlihat, tapi gue lihat mata Lian sedikit bengkak. Pasti Lian habis nangis," cetus Riki.
"Apa itu gara-gara lo? Pasti gara-gara lo. Yang bisa membuat Lian nangis, setahu gue cuma lo sama Feli. Karena Lian bukan tipikal cewek cengeng yang gampang nangis," cetus Riki. Alka pun tampak menghela napasnya.
"Bukan gue, tapi tepatnya, orang yang sangat disayang sama Lian yang bisa bikin dia nangis," ralat Alka. Riki tampak menganggukkan kepalanya.
"Ya udah, terserah. Itu pasti karena lo 'kan? Gue tanya ke Feli, katanya hubungannya dengan Lian lagi baik-baik aja," ungkap Riki.