"Feli, jangan ungkit masa lalu lagi dong. Gue kan jadinya merasa bersalah terus ke elo," keluh Andra sembari mengerucutkan bibirnya.
Lian pun segera geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya tersebut. Walaupun tidak romantis, keduanya bisa mempertahankan hubungannya hingga bisa semanis ini. Sementara Alka, yang terbiasa bersikap romantis kepada Lian, justru tiba-tiba menghilang dan lebih bersimpati kepada Alya.
Ah, Lian sudah terbiasa akan hal manis yang disajikan oleh Alka untuknya. Ia tidak terbiasa untuk bertengkar dan jauh seperti ini dengan Alka. Lian sungguh rindu dengan diri Alka yang dulu. Alka yang selalu ada untuknya. Alka yang selalu bisa membuat Lian bahagia.
"Gue mau kerja dulu lah, gimana mata gue, Fel, sama wajah gue gimana? Acak-acakan gak?" tanya Lian sembari mengipasi wajahnya menggunakan kedua tangannya.