Setelah diperbolehkan untuk menjemput Lian, Riki dan Livia pun dengan cepat mulai bergegas menemui Lian. Namun, Lian tampak mengedarkan pandangannya. Tatapannya diliputi oleh kebingungan.
"Alka lagi gak ada di sini, dia ada urusan, Li. Lo masih ada rasa sakit yang dirasakan gak? Perlu kita opname di sini?" tawar Riki. Mendengar hal itu, Lian pun segera menggelengkan kepalanya.
"Gak usah lebay, gue gak papa kok. Gue mau pulang," cetus Lian.
Detik itu juga, Riki langsung menahannya. Ia tetap menjaga Lian untuk menetap di ranjang. Kalau ada apa-apa, Riki takut disalahkan oleh Alka.
"Lo di sini dulu. Sampai nanti ada dokter yang datang ya," cetus Riki.
"Ya udah, tolong panggilin ya, Rik. Gue beneran mau pulang, gue capek, pengen rebahan di rumah," keluh Lian.
"Liv, bisa minta tolong panggilin dokter gak?" tanya Riki. Langsung saja, Livia mulai menganggukkan kepalanya.
"Oke, Kak Riki. Bentar, Livia panggilin!" seru Livia.
***