"Mending lo jauh-jauh dari gue," sarkas Andra.
Andra tampak menghela napasnya. Tanpa pikir panjang, Andra pun lantas bergegas pergi dari tempat itu. Sementara Fera, ia mulai menolehkan kepalanya ke belakang, menatap punggung Andra yang kian menjauh dari pandangannya tersebut.
Riki tampak melipat kedua tangannya di depan dada. Ia melihat Fera dengan tatapan penuh rasa iba.
"Dia gak sebaik yang lo pikirin, di dunia ini masih banyak laki-laki baik, mending lo cari yang lain aja," cetus Riki tiba-tiba.
Detik itu juga, Fera langsung melemparkan tatapan tajamnya ke arah Riki. Ia sama sekali tidak menyukai pendapat Riki barusan. Apa maksudnya? Di mata Fera, Andra juga merupakan laki-laki yang baik kok.
"Gak usah sok tahu, lo gak tahu apa-apa tentang Andra!" pekik Fera.
Riki seketika menghela napasnya. Kedua tangannya pun mulai ia masukkan ke dalam saku celana jeans miliknya. Ia tak habis pikir, mengapa bisa ada perempuan sekeras kepala ini?