Lian lantas memejamkan kedua matanya, bibirnya mulai bergerak, dan tangan kanannya sedikit terangkat ke atas. Hingga dalam hitungan menit, muncullah sebuah sendok tepat di telapak tangan kanannya yang sedari tadi menghadap ke atas.
"Sendok sepertinya alat yang pas. Kita gunakan punggungnya untuk mengoleskannya, sementara kita gunakan bagian atas untuk menampung ramuan kemudian menumpahkannya sedikit ke area kuenya, biar meresap sampai ke dalam," jelas Lian.
Mega sontak mengedipkan sebelah matanya sembari tersenyum ke arah Alka. Sementara Alka, ia malah mengernyit bingung, ia sama sekali tidak mengetahui maksud kedipan mamanya.
"The best choice," bisik Mega. Mendengar hal itu, Alka pun lantas terkekeh pelan sembari mengacak rambut Lian.
"Oh iya, Ma. Ada kendi atau apa gitu gak? Takutnya kalau ramuannya langsung dituangin ke kain sekarang, nanti takutnya, ramuannya malah gak bekerja," ucap Alka. Mendengar hal itu, Dayang Kalbu sontak menggelengkan kepalanya.