Ada kalanya, untuk memenangkan sesuatu, kita harus berpura-pura untuk kalah terlebih dahulu.
Tora membungkukkan badannya. Kedua tangannya tampak bertumpu tepat di depan kedua lutunya. Napasnya terdengar terengah-engah. Ia sudah berkeliling untuk mencari keberadaan Riki. Namun, ia tak kunjung menemukannya.
"Ini di mana sih orangnya, apa dia bukan penduduk sini? Mengapa sulit sekali untuk melacak keberadaannya?" keluh Tora.
Tora dengan cepat mengusap keringat yang mulai membasahi dahinya. Hingga tiba-tiba saja, secara tidak sengaja, ia menemukan sebuah pohon apel. Ia juga melihat ada satu buah apel yang langsung memikat hatinya.
"Apelnya kelihatan segar sekali. Mungkin, itu bisa meredakan tenggorokanku yang terasa sangat kering," lirih Tora.