Pernahkah, kamu kehilangan sesuatu hanya karena keegoisan dari seseorang?
Livia menghirup napasnya dalam-dalam. Ia mulai berjalan masuk ke dalam gerbang sekolahnya. Menuju ke arah kelas, sama seperti biasa.
Livia menolehkan pandangannya. Kursi di samping tempat duduknya sudah lama kosong. Padahal, kursi itu, milik teman satu-satunya yang mampu berhasil dekat dengan Livia.
"Selamat pagi murid-murid, hari ini, ibu ada rapat dengan kepala sekolah. Ibu membawa guru pengganti, yang akan mengawasi kalian dalam proses belajar mengajar hingga jam ibu usai nanti."
Livia tampak mengangkat wajahnya. Seorang guru, yang dengan usia yang tidak terlalu muda, tetapi juga tidak terlalu tua. Rambutnya diikat satu ke belakang. Raut wajahnya selalu ceria.
"Oh iya, Livia, nanti Papa kamu jadi datang kan ke sekolah ini?" tanya guru itu tiba-tiba.
Livia tampak menghela napasnya. Ia berusaha keras untuk menarik sudut bibirnya dan mulai memasang sebuah senyuman ramah.