Mega tampak fokus menatap ke depan. Sudah banyak pintu rumah penduduk yang ia ketuk. Sudah banyak pula beberapa penduduk yang ia tanyai mengenai mendiang Pangeran Andre. Namun, tak kunjung juga, Mega menemukan jawabannya.
Dayang Kalbu tampak menghela napasnya. Jujur saja, ia merasa tidak tega ketika melihat raut wajah lelah melapisi wajah Mega. Ia lantas menepuk bahu Mega beberapa kali, untuk sekadar membuatnya lebih tenang.
Hingga beberapa saat kemudian, Mega menghentikan langkahnya. Ia mulai memejamkan kedua matanya rapat-rapat, kemudian seperti sedang berbicara dengan seseorang.
Dayang Kalbu tampak mengamati Mega lekat-lekat. Sampai akhirnya, Mega kembali membuka matanya. Sebuah senyuman girang mulai mengusir wajah lelahnya. Dayang Kalbu yakin, jika ini merupakan pertanda yang baik.
"Bagaimana? Ada apa? Kenapa wajahmu gembira sekali, Mega?" tanya Dayang Kalbu. Ia ikut senang ketika melihat Mega bersikap seperti itu.