"Terus apa? Udah sampai nih di istana kegelapan," cetus Riki.
Alka mulai menatap Riki dengan ekspresi datar di wajahnya. Jujur saja, ia menjadi geregetan dengan teman dekatnya di kampus ini. Gak di dunia manusia, gak di dunia sihir, sama-sama menyebalkan.
"Kalau gitu, mending kita nongkrong aja sambil minum milk shake atau apa gitu!" rutuk Alka.
"Kopi Starbucks aja, biar kelihatan hits," timpal Riki sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Terserah lo aja deh, segembira lo aja," rutuk Alka.
"Ya mumpung udah sampai di istana kegelapan, lo nanti tanya langsung aja ke Kakek tua itu. Semoga aja tuh kakek tua masih hidup," ceplos Riki.
"Harus hiduplah, ya kali gue ngajak ngobrol sama kerangka tulang doang nanti," keluh Alka.