Feli tampak mengusap kedua matanya. Kemudian, ia berusaha untuk membuat kedua matanya tetap terjaga.
"Masih ngantuk?" cibir Lian.
"Gue kan udah bilang, jangan tidur dulu, sekalinya tidur, nanti bangunnya susah," ceplos Lian sembari terkekeh pelan.
Feli lantas menghela napasnya. Kini, ia tengah mendudukkan dirinya dan menyenderkan punggungnya ke arah dinding. Ia sedang berusaha mengumpulkan nyawanya, yang tadi sempat berpencar kemana-mana.
"Sekarang, Li?" tanya Feli sembari menatap Lian.
"Enggak kok, Fel. Kemarin kita berangkatnya," ketus Lian.
"Ih, Lian, gue serius, Lian," keluh Feli.
"Ya jelas sekarang lah, ulang tahun nyokap gue kan bentar lagi, bukan kemarin, Feli!" gemas Lian.
"Yuk!" ajak Lian.
Lian mulai menurunkan kakinya dan mulai mencari keberadaan sandal lembutnya. Sementara Feli, tampak mengekori Lian dengan langkah ogah-ogahan.