Melihat Riki sudah tiba tepat di sampingnya, Sabel pun lantas mengulurkan apel berwarna merah itu kepada Riki. Langsung saja, Riki mengerutkan keningnya. Ia bingung, bukankah tadi Sabel sendiri yang menyuruhnya untuk mengambil apel tersebut dari atas pohon.
"Kenapa dibalikin? Ada uletnya?" tanya Riki sembari menaikkan sebelah alisnya. Tentu saja, Sabel menggelengkan kepalanya.
"Bukan," sahut Sabel.
"Terus?" tanya Riki. Amarahnya tiba-tiba saja tersulut atas kelabilan tingkah seorang putri di hadapannya ini.
"Aku pengen kamu nyoba apel ini duluan. Lagipula kan, apel ini kamu yang ambil dari pohon yang tinggi itu!" seru Sabel sembari mendongakkan wajahnya. Entah mengapa, tiba-tiba saja, sudut bibir Riki mulai terangkat.
"Buat kamu. Kamu yang nyuruh. Aku gak suka apel merah," sahut Riki asal sembari mengalihkan pandangannya.