"Papa jangan hukum Alva ya, cukup hukum Alka saja. Alka juga salah, karena Alka gak datang lebih cepat waktu itu, untuk melerai pertengkaran Alva dan Aldo," pinta Alka.
Caldre menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Ia tak habis pikir dengan pola pikir Alka. Alva sudah menuduhnya, bahkan menghasut dirinya untuk memberi hukuman kepada Alka. Namun, Alka malah meminta kepada Caldre, agar jangan menghukum Alva.
Sekilas, ia menjadi teringat akan kembarannya yang telah tiada. Dia persis seperti Alka. Hatinya sangat baik dan lembut.
"Andre, kamu benar-benar menepati janjimu untuk selalu berada di sekitarku," gumam Caldre tanpa sadar.
"Andre? Andre siapa, Pa? Ini Alka, Pa, Papa lupa sama nama Alka?" tanya Alka bingung. Mendengar hal itu, Caldre sontak menghapus air yang mengalir dari pelupuk matanya.
"Gak papa. Ya udah, cepat kamu ke dalam. Kamu mau makan apa? Biar Papa pesenin," tawar Caldre. Alka tampak menggeleng pelan.