Alka spontan mengacak pelan rambut Lian. Hingga beberapa saat kemudian, ponselnya mulai bergetar.
"Bentar ya," ucap Alka sembari memasukkan tangannya ke dalam kantong celana.
Setelahnya, Alka pun segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana, dan mulai mengerutkan dahinya ketika melihat nama di layar tersebut.
"Kenapa?" tanya Lian bingung.
"Alya telepon," sahut Alka.
"Ya udah, angkat saja!" seru Lian. Walaupun dalam hatinya, ia kesal setengah mati. Kenapa sih, Alya harus menelepon Alka di saat-saat ia sedang ingin berdekatan dengan Alka?
"Gak papa?" tanya Alka. Dengan cepat, Lian langsung menganggukkan kepalanya.
"Oke, gue angkat," balas Alka.
Dengan gerakan cepat, Alka mulai menekan tombol hijau untuk menyambungkan panggilan. Hingga beberapa saat kemudian, terdengar sebuah suara. Itu bukan suara Alya, melainkan suara papanya.
"Loh, Pa, kok Papa bisa pakai hapenya Alya?" tanya Alka bingung.