"Han, menurutmu, aku harus meeting apa ketemuan sama Andini?" Leo bangun dari kursinya berjalan bolak balik di depan meja kerjanya sambil memegang dagunya.
Handi yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Handi, aku tanya kamu …"
"Tanya sebagai atasan apa teman baikku?"
"Dasar!"
"Aku nggak mau salah jawab lagi." Ucap Handi meringis.
"OK! Anggap aku sebagai teman kamu sekarang."
"OK! Mendingan kamu ketemuan sama Andini dulu, soalnya dari kemarin aku perhatiin kamu tuh kayak orang yang lagi kasmaran."
Leo langsung berhenti menoleh pada Handi, matanya melotot.
"Emang kelihatan banget yah?" ucap Leo mendekati wajahnya ke Handi.
Handi langsung geleng-geleng kepala.
"Banget!" jawab Handi mencibir sahabatnya itu.
"Sialan!" seru Leo, dia menarik tubuhnya menjauh dari Handi lalu mengumpat dirinya sendiri.
"Jadi, ketemuan sama Andini aja?" tanya Leo lagi.
Handi hanya mengangguk.