Chereads / Ketika Dia Selingkuh / Chapter 21 - Masa Lalu

Chapter 21 - Masa Lalu

Andini tak pernah bisa melupakan kejadian di mana ia menemui Raka dengan teman kerjanya atau bisa dikatakan mantan sahabat ketika ia masih bersama-sama kuliah. Selama ini Andini tak pernah menyangka jika Dwi dan Raka memiliki hubungan di belakang Andini. Malam itu mengingatkan kembali ke masa lalunya di mana ia, Raka dan Dwi pernah bersama-sama menjadi teman dan sahabat dalam suka dan duka. Kemudian Dwi menjauh ketika Raka menyatakan perasaannya kepada Andini.

Sejak saat itu, Dwi tak pernah lagi bersamanya. Dan setelah hampir lima tahun mereka tak pernah sekalipun bertemu, Andini dan Dwi kembali bertemu di saat hari pertama masuk kerja di Bank Exa, betapa terkejutnya mereka berdua. Namun kala itu Andini tengah sendiri tak bersama Raka. Mereka saling terdiam ketika direksi memperkenalkan mereka berdua, siapa sangka Andini berjodoh dengan Dwi sahabatnya dulu semasa dibangku kuliah.

Andini tersenyum lebih dahulu kepada Dwi ketika Pak Harno memperkenalkan mereka sebagai satu tim, kala itu mereka melamar sebagai Personal Banker. Dewi lebih pada nasabah perorangan sedangkan Andini nasabah corporate. Dwi masih bersikap sama ketika terakhir kali mereka berpisah tanpa ekspresi dan tersenyum kecut terhadap Andini. Namun Andini tak mau ambil pusing, kenapa dunia sesempit ini, bathin Andini.

"Jangan harap aku akan berubah sikap kepadamu." Kalimat itulah yang keluar dari bibir Dwi kepada Andini.

Andini hanya terdiam terpaku menjabat tangan Dwi, mereka berakting sangat sempurna seolah-olah baru pertama kali bertemu.

Dan hari-hari panjang pun dilalui Andini dengan menutup mata seakan Dwi tak pernah ada di sisinya, beruntung semua baik-baik saja ketika Argo datang menjadi rekan kerja Andini. Argo yang rama, charming dan selalu membantu Andini kapan pun Andini memintanya. Argo tanpa bisa menutupi perasaanya kepada Andini, bahkan hampir seluruh karyawan tahu Argo sangat menyukai Andini, meski Andini tak pernah merespon dan tergugah hatinya meski hanya sedikit pun untuk Argo, namun Argo tak pernah pantang menyerah. Baginya, Andini adalah segalanya dan dalam hidup Argo, segala sesuatu harus diperjuangkan, apalagi yang namanya cinta.

Untuk masalah perjuangan Argo sudah tak bisa ditandingi, kehidupannya sudah terbiasa berjuang. Argo bukan terlahir dari keluarga kaya raya. Ia berjuang bersekolah, kuliah hingga bekerja di sini dengan kegigihan dan kesabarannya dalam menggapai cita-cita. Dan kali ini seorang Andini yang membuatnya bergairah bahkan ia rela memberikan apapun kepada wanita yang sangat ia cintai itu. Meskia jutaan kali ia hanya mendapat penolakan, bagi Argo, biarlah waktu yang akan merubah perasaan Andini terhadapnya. Laki-laki pantang menyerah.

"Kali ini aku tak akan pernah mengalah lagi Andini. Cukup sekali aku pernah benar-benar terluka atas kamu dan Raka." Dwi berbisik kepada Andini.

Andini terhenyak. Bagaimana mungkin Dwi masih menyimpan dendam terhadap dirinya. Bukankah mereka sudah sepakat dan sama-sama menerima semuanya, bahkan Andini tak pernah sekalipun merasa bersaing dengannya. Tak ada yang bisa mencegah perasaan seseorang terhadap yang lainnya. Raka mencintainya bukan kesalahan Andini, dan sebaliknya. Bahkan, Andini mengetahui Dwi sangat mencintai Raka, setelah kepergiannya diam-diam dan tak pernah lagi menampak batang hidungnya di antara Raka dan Andini.

"Dwi, semua hanya masa lalu. Aku minta maaf jika pernah membuatmu tersakiti, tapi jujur aku nggak pernah tahu kalau kamu punya perasaan yang sama terhadap Raka. Bisakah kita melupakan semuanya dan menjadi teman yang baik."

"Maaf Andini Prameswari. Aku tak pernah sudi menerima kamu sebagai temanku, yang terang-terangan menusukku dari belakang." Andini menahan napas, ia tak menyangka Dwi berubah, dan ia bahkan kini tak mengenalinya lagi.

Setelah percakapan itu, mereka berdua tak pernah sekalipun bertegur sapa. Mereka benar-benar berbicara hanya ketika rapat bersama dewan direksi. Dwi semakin mencuat namanya, semua hampir mengenal dirinya. Ambisius, pekerja keras dan semakin menunjukan kepada Andini, siapa pemenang sesungguhnya. Hampir setiap bulan ia dapat melebihi target yang diberikan perusahaan, dan semua mengenal Dwi Anggraini.

Tapi entah bagaimana bisa, setiap hal yang ada dibenak Andini seakan semuanya tertransfer ke Dwi. Semua presentasi milik Andini dengan cepat sampai di meja direksi atas nama Dwi. Andini tak pernah bersuara, saat ketika ia dan semua personal banker berkumpul untuk meeting tahunan membahas target pencapaian. Dwi mendapat kesempatan oleh dewan direksi untuk tampil memperlihatkan strategi dan cara yang ia lakukan untuk mendapatkan nasabah dan mendekati nasabah agar berminat menyimpan dana yang mereka miliki di perusahaan.

Andini tercengang, semuanya yang ada di depan layar itu adalah miliknya. Namun ia berusaha kuat, air matanya menggenang di sekeliling kelopak matanya. Argo melihatnya dan dengan cepat berusaha membuat Andini nyaman dengan memegang lengan Andini tanpa sepengetahuan yang lainnya. Andini menahan semuanya, bagaimana bisa presentasi miliknya kini berada di tangan Dwi.

Dan sejak itu Dwi menjadi buah bibir hingga akhirnya karir Dwi melejit, ia dipilih menjadi salah satu direksi ketika perusahaan membuat produk baru yang sebenarnya bukan milik Dwi Anggraini

Semua orang tidak ada yang mengetahui kalau kedua perempuan hebat itu sebelumnya bersahabat.

Cinta Dwi yang bertepuk sebelah tangan pada Raka membuat dia terus berusaha mengejar Raka. Menurut Dwi, dia bisa mendapatkan Raka selama dia menginginkannya.

Sejak dia tahu Raka kembali bersama Andini, Dwi tidak pernah sekali pun melepaskan keinginannya. Perasaannya tidak mudah untuk dia hilangkan.

Biar bagaimanapun, Raka adalah sosok pria yang sangat dia inginkan. Dwi tidak peduli dengan persahabatannya yang sudah dia jalin bersama Andini.

Dwi paham benar sosok Raka, dia sosok pria yang sangat mudah ditaklukan. Dulu Dwi mengalah membiarkan Andini mendapatkan Raka. Tapi saat ini, Dwi merasa dia juga harus memperjuangkan cintanya.

Selama janur kuning belum menggantung, bahkan Raka bisa saja menjadi miliknya dengan segala cara yang dia lakukan.

Kalau saja Raka tidak meninggalkannya dulu, mungkin saat ini dialah yang sudah menjadi pengantin perempuan Raka.

Ambisi Dwi untuk mengejar karir dan dulu mengacuhkan Raka, membuat dirinya sedikit menyesal. Lalu saat dia tahu, sahabatnya Andini telah bertunangan dan akan segera menikah dengan Raka, Dwi tidak terima.

Apalagi saat mereka bertemu satu atap di kantor yang sama membuat Dwi semakin kesal dan keinginan untuk menghancurkan Andini semakin kuat. Dwi pandai mengambil hati setiap orang dengan caranya sendiri.

Sementara Andini lebih pada sosok yang menerima dan tidak suka dengan persaingan. Andini lebih kalem dan bekerja sesuai dengan SOP. Sementara Dwi justru sebaliknya.

Kedua perempuan tersebut diam-diam bersaing, namun tidak ada satupun yang mengetahuinya, bahkan tentang masalah percintaan mereka berdua yang rumit dan semakin memanas.

Rasanya Andini ingin menyerah saat dia tahu semua hal yang dia lakukan di kantor justru membuatnya menjadi orang yang paling dicurigai, ditambah tunangannya Raka bersama Dwi, yang jelas sekali ingin merebutnya.

Bersambung ...