"Hoy! Kawanku Simon!" Jacob praktis menepuk punggung Simon tepat setelah pria bertubuh mungil itu keluar dari kendaraan. Bahkan, sebelum dia sempat menutup pintu.
"Kau sudah mulai bekerja di sini?" tanya Simon disertai ringisan. Jacob memiliki perawakan jauh lebih besar darinya, menjelaskan darimana tenaga pria gondrong itu berasal.
"Whoa.. apa yang membuatmu sesenang ini Bung?" tanya Jacob terkagum. Barangkali dia terlalu peka untuk melihat perubahan wajah Simon yang lebih cerah, atau keheranan karena tak mendapat serangan balik dari si pria kecil.
Kedua alis Simon sukses menyatu, dengan beberapa kerutan terhampar di dahinya. Tatapannya menyiratkan pertanyaan tentang arti ucapan Jacob barusan.
"Kau terlihat senang begitu, sampai tak membalas pukulan ku ini," jelas Jacob, malahan menambah kuantitas pukulannya menjadi dua kali.