"Cukup, Ri'!" Gilang minta pelayan di bar Gio membawa pergi minuman yang Fahri pesan.
Ucapan Kiano, pemuda yang jelas masih bocah di mata Fahri itu ternyata cukup menancap dalam, menggores dan meninggalkan luka .
Dia seperti seorang pria yang tidak jelas posisi dan statusnya apa, Haisha adalah istrinya, tapi ada pria lain yang siap menampung, bahkan sebelum dia lepaskan.
Baiklah, Fahri akui dia bersalah karena menikahi Haisha dengan tujuan yang tidak berlandaskan cinta, dia tidak memakai hati sama sekali, tapi bukan berarti ketika Haisha berikrar ingin menemaninya satu tahun ini, lantas ada pria yang siaga menunggunya.
"Dia kira ini permainan apa!"
"Lo harusnya sadar diri, menurut gue yang salah tetep lo! Tanggung jawab lo udah nikahin anak orang, nggak main bikin perjanjian pisah, lo nggak ngehargain Ica banget di sana, Ri'!" jelas Gilang.
Fahri melirik singkat, "Daripada nyakitin dia juga!"