Haisha setengah menunduk bertemu Fahri pagi ini, semalam pria itu tidur di kamarnya, sedang dia tidur di kamar tamu.
"Ngapain nggak balik ke kamar semalem?"
Haisha hampir tersedak mendengarnya, gemetaran tangan itu meletakkan kembali cangkir teh hangat pemberian Bik Mira.
"Ada kecoa di kamar," jawab Haisha asal.
Fahri mengangguk, ia memanggil Bik Mira yang hendak meninggalkan ruang makan.
"Iya, Mas?"
"Beli obat seprotan buat kamarnya Ica, yang banyak, kalau perlu sampai lemari bajunya bukain terus semprot!" titahnya.
Haisha melotot mendengar perintah konyol itu, ia ambil duduk di depan Fahri, menahan tangan yang hendak menyuapkan potongan roti bakar selai nanas itu.
"Apa?" tanya Fahri acuh.
"Ica bisa mati kalau Mas semprotin gitu kamarnya, baju Ica juga bakal bau!"
"Bodo amat! Gue suami lo, nggak tega gue lihat lo tidur bareng kecoa, jadi semprotin aja ya, Bik, beliin 20 kaleng obatnya!" setengah berteriak Fahri memberi perintah pada Bik Mira.