Cahaya di ruangan itu tampak lebih redup dari ruang lainnya. Tempat yang dilengkapi dengan meja bilyard itu terlihat begitu sunyi tak berpenghuni karena letaknya yang berada di sudut belakang rumah Baskara.
Walaupun ruang bersantai itu terletak di sana, tempat itulah yang menjadi ruangan favorit Mikael setelah kamarnya. Tempat di mana ia bisa merenung dan menenangkan segala pikirannya. Tempat di saat rasa jenuh mulai melanda kehidupannya. Sama seperti sekarang.
Pikiran lelaki itu kacau tak karuan. Tangannya terus bergerak untuk menjambaki rambutnya dengan sangat kasar. Mikael telah hilang akal. Ya, sungguh demi apapun lelaki itu telah kehilangan semua akal sehat dalam otaknya.
"Sialan! Kenapa gue lakuin itu?" tanya Mikael pada dirinya sendiri. Keadaan yang sudah berantakan tanpa sadar ia buat semakin kacau lagi. Dan sekarang, Mikael mulai menyesali. Tak seharusnya ia tergoda dengan seorang gadis yang kasar sekali.