"Gawat!" ucap Mikael saat mendengar derap langkah mendekat ke arah kamar. Suara perbincangan dua orang pun kian jelas ia dengar.
Dan tepat saat itu juga, hal pertama yang Mikael pikirkan adalah mengunci pintu kamar. Tanpa pikir panjang, tangan lelaki itu pun bergerak cepat untuk melakukannya.
"Argh, bego!" umpat Mikael saat otaknya baru mengingat jika sang bunda telah melepaskan kunci di kamarnya. Ruangan yang semula sangat aman kini berubah menjadi ruangan tanpa privasi yang sembarang orang boleh keluar masuk dengan nyaman.
"Ada apa, El?" tanya Aleena akhirnya buka suara. Gadis yang saat ini tengah duduk di atas ranjang itu mengernyit saat melihat tingkah laku aneh lelaki di depan sana.
"Cepet sembunyi! Temen-temen gue ada di sini!" ucap Mikael langsung berlari ke arah Aleena. Tangannya bergerak secepat kilat untukĀ membantu gadis itu tidur terlentang di posisi semula.