Mendengar suara keributan di dapur, Innes terbangun. Ia baru sadar sudah pindah di atas kasur dan melihat Sullivan tidur di lantai. Sesaat Innes menatap suaminya, ia tahu pasti semalam Sullivan yang memindahkannya, setelah cukup puas ia pun segera beranjak menuju dapur.
"Afi," sapa Innes, ia mengikat rambutnya ke belakang.
"Eh, Teteh, udah bangun," sahut Afi, ia mengulumkan senyum.
"Iya, kamu ngapain di dapur?" Innes masih berdiri menatap adik bungsunya.
"Siapin sarapan buat Appa, hehehe." Afi mengeluarkan roti kukus dari dandang.
Pemuda itu mengantarkan roti dan teh manis ke meja makan. Innes masih berdiri mematung, menatap adik bungsunya. Ia merasa malu pada Afi, karena sejak kemarin adiknya itu tidak menangis meraung-raung. Usai menyimpan sarapan untuk ayahnya di meja makan, Afi kembali ke dapur.