Pak Zhang sabar menunggu sambil memperhatikan lelaki gelandangan berusia setengah tahun yang malam itu menjadi teman ngobrolnya.
"Maaf kalau pertanyaan saya telah membuat Bapak murung…" kata pak Zhang merasa menyesal, telah mengajukan pertanyaan yang membuat lelaki gelandangan itu murung.
"Tidak mengapa…" jawab lelaki gelandangan itu dengan bibir berusaha tersenyum. Meski senyum yang keluar dari bibirnya mampak kecut. "Panjang dan sangat memalukan bila saya ceritakan. Tetapi biarlah… Bapak telah baik pada kami, sudah sepantasnya Bapak pun mendengar kisah kehidupan kami…"
"Terima kasih atas kepercayaan Bapak pada saya untuk mendengarkan riwayat hidup yang telah Bapak dan keluarga jalani selama ini." kata pak Zhang.
"Ceritanya begini, Pak…"