Chereads / JAGAT PURNAMA / Chapter 15 - Chapter 14 : Serba Baru - 2

Chapter 15 - Chapter 14 : Serba Baru - 2

Cahaya yang keluar sangat menyilaukan padangan mata GuildMaster dan sekretarisnya, ruangan dengan ukuran 5x5 yang di penuhi almari buku maupun dokumen membuat cahaya menjadi begitu terang hingga kilatan cahayanya tidak bisa di tembus oleh kedua mata mereka berdua

Sssssshh~hanya suara desus yang mereka dengar dari dalam cahaya yang saat ini sedang menyelimuti jagat sesaat setelah tangan jagat memegang ukiran berbentuk pegangan

Tapi cahaya itu tidak menghilang dan malah semakin membesar mengitari jagat yang setengah sadar melihat sebuah bayangan seseorang sedang duduk di atas kursi dan api mengitarinya seakan orang itu hanya pasrah akan kematian yang akan menjemputnya

Kursi yang ia duduki memiliki roda di samping kanan kiri, dan orang itu hanya diam melihat api semakin membesar, jagat hanya melihatnya dengan kesadaran yang setengah-setengah. api mulai semakin besar dan meninggi tapi jagat tidak bisa membuka mulutnya untuk berteriak, padangan jagat semakin memudar dengan membesarnya api yang mengelilingi orang itu hingga tak terlihat lagi di pandangan jagat.

Slup~cahaya yang menyelimuti jagat mulai menghilang dengan sekejap, tapi milla dan praga yang berada di ruangan ini terduduk dengan mata yang membuka lebar, tatapan mereka kosong, jagat yang masih memegang benda itu masih merasakan berat di tangannya

Cahaya-cahaya serba putih mulai menghilang dan masuk kedalam sebuah benda yang di pegang jagat saat ini

Meresap kedalamnya menyatu dan membentuk sebuah pedang yang panjang dan meliuk-liuk, pedang yang biasa ia lihat adalah pedang dengan tajam dan lurus tapi apa yang di lihat dan di pegang jagat saat ini berbeda, pedang dengan bentuk meliuk-liuk bagaikan ular dengan warna yang masih sama dengan batu sebelum menjadi pedang yaitu biru mengkilat serta bercahaya, diatas pegangan itu ada ukiran kepala naga dengan mata merah menyala, jagat pun mulai melihatnya dari bagian bawah hingga atas dan membolak-balik pedang itu...

Hingga pada akhirnya pedang itu menyerupai sebuah naga dengan kepala di atas pegangan pedang itu dan ekor di ujung pedang dengan sangat runcing, saat itu juga jari jari jagat mulai meraba dari pucuk kebawah dengan perlahan-lahan hingga pada bagian kepala yang menganga di atas pegangan pedang itu

"aaaarg..!!" tiba-tiba jari jagat yang meraba kepala naga itu menyentuh bagian runcing dengan sangat tipis dan kecil, sekecil jarum, membuat jari jagat meneteskan darah kedalam mulut naga pedang yang ia pegang saat ini

Hanya dengan tetesan darah yang di timbulkan itu mengaliri keseluruh ukiran berbentuk naga dari bawah ke atas menuju ekor, ukiran meliuk yang berada di tengah pedang itu akhirnya di aliri oleh darah jagat hingga membuat pedang itu menyala merah di tengah-tengahnya.

Sebuah pedang berwarna biru dengan ukiran naga berwarna merah yang di timbulkan dari darah jagat itu bersinar terang dan menembus atap ruangan GuildMaster hingga ke langit dengan sangat cepat dan lurus, seketika saja awan hitam berkumpul di atas kerajaan lorgedis dan memutar di tengah-tengah cahaya yang menjulang tinggi. luapan energi yang di keluarkan pedang itu menimbulkan angin yang terus menerus membabi buta kerajaan lorgedis, jagat yang masih memegang pedang itu hanya diam tanpa kata apapun hanya gemetar dan keringat yang ia keluarkan saat ini....

[apa....apa..yang harus...aku lakukan!!]

Diatas kerajaan lorgedis masih terdapat kumpulan awan hitam yang mengitari cahaya putih menjulang tinggi itu hingga tak terlihat oleh mata apapun, dan kerajaan lorgedis sedang di landa kegelapan mendadak akibat awan hitam yang di timbulkan oleh cahaya di pedang jagat saat ini. semua penduduk mulai berlarian masuk ke dalam bangunan maupun rumah-rumah, para kesatria kerajaan mulai menjaga ketat kediaman raja dan sekitar kastil kerajaan, para petualang mulai keluar dan membatu mengevakuasi penduduk dan sisanya mencari tahu arah cahaya yang di timbulkan dan di pancarkan hingga ke atas langit.....

Dari pusat cahaya putih itu mulai muncul cahaya lain berwarna merah melingkari cahaya putih menuju ke bawah, kemudian di susul warna cokelat, hijau, biru, dan hitam saling melingkar satu sama lain menuju kebawah, entah dari mana asal cahaya berwarna itu datang, yang ada hanya membuat orang-orang menyaksikannya dalam diam menatap ke atas langit hitam yang memutar seperti tornado

Perlahan tapi pasti menuju kebawah arah di mana datangnya cahay putih itu muncul, pelan-pelan awan hitam itu mulai hilang bersamaan dengan cahaya berwarna yang sudah mulai memudar kebawah

Kegelapan yang menyelimuti kerajaan lorgedis akhirnya mulai hilang dan kembali terang, cahaya matahari mulai menyinari dan menembus bangunan dan rumah-rumah kerajaan lorgedis saat ini.

.

.

Jagat yang masih memegang pedangnya mulai merasakan aliran energi sangat kuat memasuki tubuh dan berpencar kebagian dalamnya, detak jantung yang semula berdetak standar kini mulai berdetak dengan ritme yang cepat

Dug-dug-dug-dug~suara jantung jagat terdengar dengan sangat keras, keringat yang menetes membasahi seluruh tubuhnya, tangan yang memegang pedang itu mulai gemetar hebat, apa yang sedang jagat rasakan saat ini adalah aliran darahnya mengalir sangat cepat dan bertambah cepat

Praga dan milla yang melihatnya hanya terdiam gemetar melihat jagat, dengan suasana ruangan yang berantakkan dan atap yang berlubang membuat cahaya matahari mulai masuk ke dalam ruangan itu, saat cahaya yang datang dari atas mulai lenyap masuk kedalam pedang. semua kejadian yang terjadi begitu saja akhirnya selesai dengan sekejap

Jagat masih bengong dengan apa yang ia pegang dan pandangi saat ini, entah itu keajaiban atau hadiah untuknya ia tidak tahu sama sekali

Saat semua sudah selesai, aktifitas di luar di mulai kembali, kastil yang ketat mulai longgar seperti tidak ada apa-apa. ruang kantor GuildMaster juga sudah di perbaiki oleh jagat dengan sangat cepat, ketiga orang yang berada diruangan GuildMaster kembali duduk di kursi tamu dan saling berhadapan satu sama lain tanpa ada pembicaraan apapun

Tok..tok..tok.. pintu GuildMaster terbuka setelah suara ketukan yang terdengar dari dalam, tapi tatapan ketiga orang di ruangan itu kosong melihat orang yang masuk kedalam ruangan dengan diam menatap ketiganya dan saling menatap

"jagat, apa kau melakukan sesuatu!" ucap jasmine yang datang ke guild petualang saat melihat cahaya putih terpancar dari bangunan guild petualang ini

"aku.....eee aku....mendapatkan ini dari nenek?" jawab jagat sambil mengulurkan pedang yang masih di genggamnya ke arah jasmine

Jasmine kaget melihat pedang aneh yang di tunjukkan oleh jagat saat ini, ia merasa belum pernah melihat pedang dengan ukiran sedetail dan se cerah itu hingga membuat jasmine ingin menyentuhnya, saat tangan jasmine mulai menuju pedang itu sontak jagat menarik dan memangku pedang itu di atas pangkuannya

"a-apa tak ada surat atau catatan dari nenekmu??" tanya jasmine sambil melangkah duduk di samping jagat dengan mata memandang ke arah pedang itu, seakan akan ingin menyentuhnya dan mengambilnya

"aku tidak ta-tahu, jasmine?" jawab jagat dengan kedua tangan yang memegang erat pedang itu seperti ketakutan jika jasmine mengambil darinya

Praga yang mendengar percakapan mereka berdua akhirnya berdiri dan menuju mejanya, saat praga berada di meja, milla mulai membuat teh kembali untuk mereka semua

Sreeet~suara laci yang terbuka, praga yang membuka lacinya dan meraih sesuatu di dalamnya mulai mendapatkan kotak kecil tersegel dengan sihir dan membawanya ke arah jagat yang duduk di kursi tamu GuildMaster. . .

"ini, ada titipan untukmu, cari tau sendiri, aku tidak bisa membukanya meski ku coba berkali-kali?" sambil mengulurkan tangan yang memegang kotak kayu dengan segel rapat di tangannya

Jagat pun meraihnya dan mengambilnya lalu menaruh kotak itu kedalam tas kecil yang selalu ia bawa kemana-mana

"terimakasih tuan praga, aku akan membukanya dirumah, agar tidak terulang kejadian seperti itu lagi hehe mohon maaf atas kejadian buruk itu, tuan praga?"

Jagat akhirnya menundukkan kepalanya dan berhenti memanggil pak tua karena dia kenal dengan neneknya

.

.

Setelah kejadian itu dan menghabiskan tehnya, jagat dan jasmine mulai pergi menuju rumahnya. akan tetapi perjalanan pulang itu membuat jagat dan jasmine beradu kata karena jasmine ingin tahu yang sebenarnya terjadi setelah jagat meninggalkan rumahnya, begitu pula dengan orang-orang yang mendatangi guild petualang untuk bertanya yang sebenarnya

"jasmine, diamlah...kita lanjutkan dirumah saja..mengerti!!!!!!!"