Pantulan cahaya bulan menyinari patung yang terbuat dari batu permata ini sangat indah bahkan untuk ukuran 10 meter dengan ukiran yang halus dan menakjubkan membuat siapapun yang melihatnya pasti sangat kagum akan hasil dari indahnya patung ini. Sedetail mungkin mereka membuatnya semirip mungkin mereka membayangkannya dengan posisi memegang sebuah selendang dan tatapannya yang begitu menawan
Tapi jagat heran dengan patung ini karena di lihat dari bentuk wajah dan postur tubuhnya yang begitu cantik bagaikan cahaya dari bulan itu sendiri. Membuat jagat heran karena di lihat berapa kali pun itu bukanlah neneknya, jagat sedikit Kecewa dengan harapannya walaupun ia memang berharap bukan neneknya tapi di hati kecil jagat berharap bahwa dewi penyelamat itu adalah neneknya itu sendiri tapi takdir memang selalu berbeda dengan hati dan kata-kata.
Akan tetapi jagat masih penasaran dengan botol-botol yang berada di ruangan itu, karena begitu miripnya dengan botol milik neneknya. Jagat mulai membicarakan kepada manusia harimau itu untuk di ijinkan masuk dan membaca naskah peninggalan sang dewi penyelamat, manusia harimau tidak menjawabnya dan hanya berfikir untuk sementara waktu apakah jika jagat masuk tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan penduduk disini itu lah alasan mengapa manusia harimau belum memberikan jawaban kepada jagat
Merekapun kembali turun kebawah menuju rumah manusia harimau
Sesampainya mereka berdua manusia harimau pun menyuruh jagat untuk beristirahat dan bermalam di rumahnya sebelum melanjutkan perjalanan di hari esok, jagat mulai tidur dengan nyenyak di rumah itu seakan kehangatan menyertainya saat ini
-----------------------------------------------------------
Pagi hari mulai tiba dan matahari mulai bangun dari mimpi indahnya
Jagat masih tertidur di kamar yang sudah di sediakan oleh manusia harimau
Hari sudah berganti perjalanan kembali menanti di depan mata semua peristiwa semalam masih membuat manusia harimau memikirkannya atas permintaan jagat yang ingin membaca naskah-naskah peninggalan sang dewi nya. Manusia harimau pun berdiskusi kepada para penduduk untuk permintaan jagat, sebagian besar setuju dan selebihnya tidak. Jagat mulai bangun dengan suara bising percakapan antara manusia harimau dan para penduduk
Jagat bergegas mencuci muka dan keluar menghirup udara segar di pagi hari, penduduk mulai terdiam saat jagat menampakkan wajahnya di depan mereka semua. Sunyi melanda suasana diantara penduduk dan jagat saat ini, penduduk beramai-ramai mendatangi jagat dan memandangi dari bawah ke atas depan ke belakang. Jagat heran dengan tingkah laku mereka semua, seakan melihat permata yang muncuk di hadapan mereka
Mata mereka berkilauan, seketika penduduk membuka suara dan menyetujuinya untuk masuk ke dalam ruangan sang dewi. Manusia harimau pun tersenyum melihat ke gembiraan yang selama ini sudah cukup terpendam
Manusia harimau mulai memegang jagat dan mengajak ke ruangan sang dewi penyelamat. Jagat dan manusia harimau menuju ruangan yang sudah di setujui itu dengan langkah cepat
Kriek sampai lah mereka pada ruangan itu, jagat sudah tidak sabar untuk mulai membaca semua yang ada di ruangan itu. Wajah jagat mulai tersenyum dengan nafas lega bahwa diantara semua ini pasti ada sesuatu petunjum atau sebuah rahasia di setiap buku yang berada di sini
"Jika kau butuh sesuatu, panggil aku. Aku akan segera datang"
Dan jagat masuk lalu mulai mengambil buku dan mulaiembaca dengan tenang. Manusia harimau keluar untuk melatih para anak-anak yang sudah menunggu di luar
Buku demi buki ia baca naskah demi naskah ia teliti bahkan catatan kecil sekalipun ia tidak tinggalkan sama sekali, siang mulai menerjang dengan panasnya yang begitu hangat manusia harimau datang membawakan makanan dan minuman untuk jagat yang sedari pagi belum menyantap makanan dan minuman apapun. Buku-buku mengelilingi jagat dengan tumpukan yang ia buat begitu telitinya jagat membaca membuat manusia harimau kesulitan masuk kedalam ruangan itu
"Makanlah ini,, aku tidak mau melihatmu pingsan hanya karena membaca!"
Sembari menyodorkan makanan dan minun manusia haimau itu melihat jagat sedang asik membaca dan meneliti semuanya yang ada disini, jagat tidak bergeming sama sekali ia sangat fokus sekali dengan semua yang ditinggalkan sang dewi penyelamat.
Jagat melihat makanan yang di tinggalkan manusia harimau dan mencoba meraihnya, seketika buku yang akan di baca jagat terbuka di halaman tengah dengan sebuah kertas dengan lipatan yang begitu kecil, jagat mengambilnya dan menaruh di pangkuannya. Jagat mulai makan dengan lahap sekali hingga tersedak beberapa kali, kelahapan jagat membuat makan cepat selesai.
Setelah selesai makan, jagat mulai membuka kertas itu dengan hati-hati agar tidak sobek
Sepucuk surat yang tidak terduga bagi jagat
[ AKU TAU KAMU AKAN MEMBACA INI, JIKA KAMU MENEMUKAN TULISAN INI MAKA KAMU SUDAH TUMBUH BESAR... UNTUK ITU AKU TINGGALKAN BUKU-BUKU INI UNTUK KAMU PELAJARI DI TEMPAT INI DAN JANGAN LUPA MAKANLAH SELAGI HANGAT, JIKA KAMU SUDAH MENGUASAI SEMUANYA, PERGILAH KE KOTA LORGEDIS DAN TEMUI TUAN PRAGA AKU SUDAH MENYIAPKAN SESUATU UNTUKMU, BERLATIHLAH BERSAMA JASMINE. DARI NENEK TERSAYANG ]
. . . .
Seketika menangis dengan sangat keras dengan air mata yang terus mengalir deras hati jagat tergoyah oleh tulisan itu tubuhnya bergetar seperti diambang kematian, jagat berteriak sangat keras dan membuat semua penduduk berlari menuju ruangan itu.
Semua penduduk melihatnya merasakan getaran dari jagat penyesalan dan keputusasaan membuat para penduduk meneteska air mata, saat manusia harimau mendekat dan mengambil kertas yang di pegang jagat dan membacanya ia lalu menyadari sesuatu seperti apa yang sudah ia pikirkan sebelumnya
Jagat hanya duduk terdiam meratapi semuanya dan bahwa semua ini seperti sebuah teka-teki perjalanan untuk jagat..
Manusia harimau menenangkan jagat dan untuk terus bersabar menghadapi ini semua, ia berkata bahwa neneknya masih di suatu tempat dan mungkin masih hidup untuk menunggu jagat
Apa yang ada ditulisan itu seperti sebuah harapan untuk jagat kedepannya
"Berlatihlah tehnik pedang bersamaku, berjuang lah untuk dirimu dan nenekmu.."
Perkataan manusia harimau membuat jagat berhenti menangis dan mengangguk seakan sudah mengerti dengan apa yang di katakan pada tulisan tersebut
Jagat bangkit dari duduknya
"Sepertinya aku akan tinggal di sini agak lama tuan" dengan senyum yang seakan sudah mulai memahami dan mengerti kondisi jagat saat ini
Bahwa ia belum cukup kuat untuk pergi keluar dan bertemu banyak orang, jagat mulai melangkah pergi keluar mencari udara segar dengan senyum dan air mata yang masih tersisa di pipinya. Kemudian manusia kelinci datang dan berada di samping jagat untuk menyemangati jagat
"Aku jasmine, salam kenal" manusia kelinci yang seumuran dengannya sedang mengulurkan tangan dengan senyuman indah di wajahnya seakan rembulan yang sedang bercahaya terang
"Mari berjuang bersama"