Chereads / JAGAT PURNAMA / Chapter 3 - Chapter 2 : Hutan pengasingan (2)

Chapter 3 - Chapter 2 : Hutan pengasingan (2)

Saat di rasa sudah cukup kenyang dan meja makan mulai dibersihkan dari piring piring yang kotor,makanan yang belum pernah jagat rasakan sebelumnya. Hidup di tengah hutan sendirian selama 10 tahun membuat jagat tidak mengerti cara memasak hanya membakar daging dan diberi sedikit garam

Kepahitan yang dialami jagat selama ini tidak membuatnya putus asa sama sekali bahkan ia merasa bersyukur masih bisa hidup selama ini berkat sang nenek yang merawatnya dari kecil, ia juga di beri tahu pada neneknya bahwa ia bukan cucu kandung nya tapi kasih sayang yang diberikan kepada jagat membuat jagat selalu memikirkan neneknya yang sudah meninggalkan jagat selama 10 tahun lamanya

"Kenapa kamu melamun"

Manusia harimau itu memandangi jagat dengan penasaran di tengah meja makan yang sudah terlihat bersih dan hanya tinggal lilin kecil di tengah meja makan antara mereka berdua. Jagat tidak bergeming dari lamunannya dan manusia harimau terus berusaha menyadarkan jagat dari lamunannya manusia harimau kemudian berdiri dan menepuk pundak jagat dengan cepat seketika jagat kaget dengan hal itu

"Maaf aku sedang memikirkan sesuatu, maafkan aku"

Jagat yang kaget langsung meminta maaf kepada manusia harimau dengan menundukkan kepalanya kearah manusia harimau

"Apa yang membuatmu melamun"

Pertanyaan manusia harimau yang seakan penasaran dengan jawaban jagat, tapi jagat enggan memberitahu padanya hanya menggelengkan kepalanya. Manusia harimau pun mengerti dan memahaminya akan jawaban yang diberikan pada jagat saat ini

Tapi manusia harimau itu penasaran pada jagat yang masih bocah berkeliaran di tengah hutan sendirian apa yang membuatnya berani menyusuri hutan ini sendirian

"Hei nak, apa yang membuatmu pergi ke hutan ini"

Manusia harimau itu bertanya pada jagat yang sedang menengok kanan kiri melihat tempat dimana ia sekarang berada, jagat pun menjelaskan keadaannya pada manusia harimau itu bahwa jagat sedang mencari neneknya yang ia sayangi. Manusia harimau lalu berdiri dan mulai bercerita padanya tentang tragedi berdarah 10 tahun lalu dan kenapa rakyat disini hanya beriskan banyak laki-laki akan tetapi wanita disini bisa dihitung oleh jari mereka.

10 tahun lalu mereka tidak tinggal disini melainkan di sebuah desa di lereng pegunungan tempat yang sejuk dan mudah mendapatkan bahan makan akan tapi tiba-tiba mereka di serang dan oleh suatu kerajaan membabi buta, anak kecil di culik beserta para wanita dewasa oleh prajurit yang menyerang mereka, penduduk yang bisa selamat melarikan diri dan dipimpin oleh manusia harimau ini. Desa mereka di bakar habis tak tersisa sama sekali lautan api membara di desa itu, kakaknya yang melindungi sisa warga yang sedang melarikan diri dari desa membuat kakaknya terbunuh. Anak-anak dan para penduduk yang selamat terus berjalan hingga akhirnya masuk di dalm hutan ini

Mereka kelaparan, mereka kehausan

Semua lemah semua menangisi kerabat mereka yang menjadi korban kebrutalan prajurit prajurit itu, wanita yang tidak bisa mereka bawa dijadikan alat untuk kepuasan nafsu para prajurit-prajurit itu. Amarah dan kebencian tertanam didiri mereka semua tapi kekuatan yang tidak bisa membuat mereka melakukannya dan selalu menghentikan langkah mereka

Masa kelam yang menyedihkan selama masuk ke dalam hutan mempertemukan mereka pada sosok wanita yang memberi dan membuatkan ramuan kepada mereka hingga mereka sembuh dan sadar. Wanita itu mengajari mereka tehnik membuat obat dan membuat benda sihir untuk memperkuat mereka, melatih mereka dan mengajari mereka semua membuat tempat untuk berlindung

Wanita itu hanya 1 tahun tinggal bersamanya dan sudah membuat mereka semua bertahan sampai saat ini. Bahkan mereka sudah menahan wanita itu untuk tidak pergi meninggalkan mereka. Penduduk disini menganggap wanita itu sebagai dewi penyelamat mereka dan membuatkan  patung di puncak dalam pohon besar ini, wanita itu juga menceritakan dongen tentang anak kecil kepada anak-anak yang berada disini untuk menghilangkan dendam yang sudah tertanam pada diri mereka

Dan pada saat itu pula manusia kelinci yang dikejar oleh jagat di jelaskan padanya bahwa cerita dongen yang dibuat wanita itu memiliki ciri-ciri rambut dan mata yang sama dengan jagat. Manusia harimau juga menjelaskan pada jagat bahwa manusia kelinci itu setiap hari berada di dalam hutan untuk mencari manusia yang memiliki ciri-ciri mirip dalam cerita dongeng itu, karena manusia kelinci dan wanita itu begitu dekat dengannya. karena kedua orang tua manusia kelinci itu tidak bisa selamat dari tragedi berdarah yang menimpa desa mereka dan hanya selamat seoarang diri saja

Saat pertama kali melihat jagat ia begitu ingin mendekati tapi takut karena jika bukan yang ia cari itu hanya akan membawa petaka buat keberadaan mereka semua disini. Saat manusia harimau itu menyaksikan sendiri wajah jagat yang di beri tau oleh manusia gajah, ia menyadari cerita dongen yang diberikan pada wanita itu adalah cerita benar dari seorang anak nakal yang begitu keras kepala

Seketika itu jagat tersadar dan mengeluarkan benda dari tasnya yang selama ini ia bawa kemana-mana, benda itu adalah botol sihir untuk wadah ramuan yang dibuat neneknya

"Apa wanita itu memberikan benda seperti ini?"

Saat manusia harimau melihatnya dan memegangnya, ia tersadar bahwa benda itu sama dan masih tertata rapih di ruangan wanita itu. Kemudian manusia harimau itu mengajak jagat masuk lebih dalam di dalam pohon besar itu yang ternyata terdapat begitu banyak ruangan dan kamar-kamar para penduduk demi-human yang tinggal disini

Krieeeek suara pintu yang belum pernah ia buka selama 9 tahun lamanya, di dalam kamar ini terdapat ratusan botol yang sama dengan milik jagat bahkan adukan yang dibuat untuk membuat obat sama seperti yang berada di rumahnya, jagat meneteskan air mata dan menangis tersedu-sedu melihat benda-benda yang berada di kamar sang dewi penyelamat ini

"Bo-bolehkah a-ku melihat patung yang k-kau bicarakan ta-tadi?"

Sembari menangis jagat membuat permintaan kepada manuasia harimau itu yang seakan ikut meneteskan air mata, jagat pun diangkat oleh manusia harimau itu karena lemas dan gemetar melihat kamar ini. Jagat di angkat dan diajaknya menuju patung yang mereka sembah selama ini, langkah demi langkah menuju keatas anak tangga yang begitu kecil mengitari pohon ini dengan sangat rapi sekali membuat perjalanan mereka sangat sedikit sulit, manusia kelinci terlihat mengikuti dari kejauhan seakan penasaran akan hal apa yang membyat mereka menangis saat ini

Hening malam membuat suasana semakin mencekam dan berrasa menusuk hati jagat, jagat hanya terdiam sembari jalan di belakang manusia harimau itu, pikirannya kosong seketika dan berhenti sejenak dari langkah kecilnya

Anak tangga yang sedikit lagi sampai pada pintu yang mereka tuju, tangga melingkar menjulang keatas dengan sangat tinggi. Jagat berharap bahwa patung itu bukan neneknya ataupun sosok yang ia sayangi selama ini, pikiran kacau jagat membuat langkahnya seeikit tersandat dan hanya berjalan dengan pelan

Manusia harimau sudah sampai di depan pintu tapi jagat masih berada di anak tangga dan berjalan dengan pelan sekali

Akhirnya jagat pun berada di samping manusia harimau yang berada di depan pintu ruangan dewi penyelamat mereka yang mereka sembah selama 9 tahun ini, mereka juga berharap dewi mereka kembali pada mereka suatu saat nanti

Manusia harimau mulai menempelkan tangannya ke gagang pintu ruangan dan siap untuk membukanya, jagat mulai menatap pintu itu dan menghapus sisa air mata yang berada di wajahnya saat ini, bentuk apapun itu jagat harus siap menerimannya entah itu patung berwajah neneknya atau bukan jagat harus bersiap

Detak jantung berdetak sangat cepat dan tanpa melambat sekali pun oksigen seakan berhenti dari dalam diri jagat. Jagat mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan

Kriek pintu ruangan terbuka sangat lebar dan cahaya bulan menerangi ruangan ini sangat terang begitu pula dengan patung yang berada tepat di hadapannya saat ini

"Itu adalah dewi penyelamat kami"