Chereads / JAGAT PURNAMA / Chapter 2 - Chapter 1 : Hutan pengasingan (1)

Chapter 2 - Chapter 1 : Hutan pengasingan (1)

Sifat keras kepala jagat yang masih menunggu di bawah pohon besar membuat kesabarannya memuncak diambang batas. Jagat masih menunggu dengan sabar dengan wajah pucat karena kelaparan yang terus menyerang perutnya terus berharap hutan ini tidak akan terjadi hal aneh kembali sehingga ia bisa meneruskan perjalanannya menuju kota tujuan yang sebenarnya ia harapkan tidak terhambat seperti pikirannya sebelum meninggalkan rumah

Swuuush tiba-tiba anak panah menerjang dedaunan dan menuju kearah jagat yang sedang duduk santai di bawah pohon dengan cepat jeedag jagat hanya sedikit menundukkan kepalanya dan anak panah itu mengenai pohon tepat diatas kepalannya dengan sangat dalam, jagat lalu menoleh ke arah anak panah yang sudah tertancap begitu dalam di pohon dimana ia sedang menunggu

"Siapa disana!! Keluar!! Dasar pengecut!!"

Teriakan jagat sangat keras tapi tidak ada satu pun sosok yang keluar dari arah anak panah itu jagat pun beranjak pergi menuju arah dimana datangnya anak panah, krassak terdengar suara dari arah semak semak jagat langsung  berlari kencang menuju arah suara itu. Slash bayangan hitam meloncat kearah ranting ranting pohon dan bergegas pergi jagat melihat bayangan hitam meloncat keatas, ke samping kanan kiri sangat lihai sekali. Tap tap tap jagat berlari kearah bayangan itu dan mengejarnya lalu mengikutinya dengan melompat lompat di belakang bayangan hitam yang tampak sudah agak jauh dari pandangannya

"Berhenti kau keparat!! Berani beraninya!!"

Sambil berteriak jagat tetap terus mengikuti di belakang bayangan hitam, semakin jauh jagat mengikutinya semakin jauh pula jarak diantara mereka. Perut yang masih kosong belum ter isi sama sekali dari pagi mengakibatkan jauh antara jagat dan bayangan hitam itu semakin menjauh dan terus jauh

Ia tetap tidak memperdulikan perutnya dan terus mengejar kemana pun arah bayangan itu, tidak di sangka oleh jagat selama mengejar ada pemandangan yang sangat mengagetkan di depan matanya saat ini bahwa ratusan mahluk demi-human sedang berkumpul di bawah pohon yang super besarnya dengan akar-akar menjulang di berbagai tempat sampai bisa di buat untuk tempat tinggal

Bayangan yang di kejar oleh jagat sedang berlutut di hadapan manusia dengan kepala harimau putih dan tubuh yang kekar, jagat kaget bukan main melihat bayangan yang selama ini di kejar ya adalah wanita ber kuping kelinci dengan balutan kain di kaki kiri nya. Jagat pun memutar ingatanya kembali dan seperti yang ia duga bahwa itu bukanlah dia melainkan hewan kecil tapi dia seperti manusia

Selama neneknya masih bersamanya jagat tidak pernah di beritahu tentang demi-human sama sekali dan selama sepuluh tahun jagat juga belum pernah bertemu dengan mereka. Ini pertama kali ia melihat ras demi-human dengan mata kepalanya sendiri

Kemudian jagat bersembunyi di balik pohon dan masih memantau dari kejauhan dengan sangat jeli. Ia berfikir jika ia mengambil langkah dengan gegabah pasti nyawanya tidak terselamatkan, masih memantau di balik pohon melihat manusia kelinci berbicara dengan manusia harimau itu dan mencoba mendengarkan tapi tidak bisa dikarenakan jarak yang terlalu jauh

Saat masih memantau mereka semua jagat kaget dengan suara yang berada di belakangnya tiba-tiba "Apa yang sedang kamu lihat" suara seseorang yang berada di belakang jagat, ia pun menoleh dengan pelan-pelan dan hati-hati sekali agar tidak merasa curiga kepadanya tapi jagat tetap kaget dan berteriak dengan sangat keras dan mencoba menutup mulutnya sendiri dengan tangan

Seorang manusia dengan hidung gajah tepat berada tepat di depan muka jagat yang berkeringat dingin ketakutan dan gemetar di sekujur tubuhnya. Dengan kapak yang besar dan terlihat sangat berat berada di punggungnya tapi saat jagat melihat senjata itu dengan seksama jagat menyadari senjatanya sudah sangat rusak dan sedikit retak di setiap ujung kapaknya bahkan karat karat yang sedang menyerang kapak itu. Jagat tetap diam tidak menjawab apapun manusia gajah itu pun juga hanya diam dan melihat lihat tubuh jagat denga  sangat teliti sekali dari depan hingga belakang dari atas hingga bawah, jagat masih tetap menutup mulut dengan kedua tangannya

Kemudian secara perlahan manusia gajah itu pergi meninggalkan jagat menuju rombongannya yang berada di depan pandangan jagat saat ini

"Sial!! Jika aku bergerak sedikit saja pasti aku akan mati"

Perkataan jagat sembari melihat manusia gajah itu berjalan kedepan dan bertemu dengan manusia harimau yang sedang mengobrolkan sesuatu dengan manusia kelinci. Jagat masih memantau dan terus memantau hingga mereka semua masuk kedalam akar-akar pohon yang sangat besar itu satu per satu

Slaaaaash tiba-tiba pohon besar di mana jagat bersembunyi roboh dengan bekas yang sangat halus bekas potongan itu sehalus memotong bawang dengan mudah, jagat berteriak sangat keras dan bergegas pergi namun saat bangun dan hendak berlari ia pun kaget dengan sosok bertubub besar dan penuh otot dengan bulu putih yang begitu banyak di wajah dan taring yang tajam sedang tersenyum di hadapan jagat

"Yoo" sambil tersenyum menyapa jagat yang sedang bergetar hebat dan keringat dingin mulai menetes dari wajahnya saat ini, jagat hanya diam dan terus menatap kearah sosok itu dengan tatapan tajam. Manusia harimau itu hanya melihat wajah jagat dengan sangat santainya dengan posisi tangan kanan di wajah menyangga dagu dan tangan kiri di pinggangnya seperti berfikir sesuatu

"Siapa namamu anak muda" manusia harimau itu bertanya dengan sangat sederhana dan tanpa tekanan apapun

"Ja-ja-ga-at" menjawab dengan ter bata-bata dan ketakutan didalam anak berumur 15 tahun yang sedang berkeliaran di tengah hutan sendirian

"Hoo ikutlah denganku, ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu, jagat kan namamu"

Jagat mengangguk dengan terpaksa tapi jagat masih enggan untuk mengikutinya karena perkataan manusia harimau itu belum bisa membuat jagat percaya. Ia tidak melangkah sama sekali walaupun sesosok manusia harimau itu sudah melangkah agak jauh darinya

"Aku menjamin keselamatanmu, jangan kuatirkan tentang itu"

Manusia harimau itu meyakinkan jagat bahwa dia bukanlah musuh atau pun segerombolon binatang buas yang kerap memangsa manusia. Manusia harimau itu menegaskan pada jagat bahwa mereka memang menyeramkan tapi mereka juga suka makanan yang mengandung sayur sayuran

Suara perut jagat menggema dan membuat manusia harimau itu tertawa hari pun sudah mulai gelap manusia harimau itu terus meyakinkan jagat agar ikut dengannya kembali ke rumah pohon yang besar sembari menunjuk kearah pohon besar yang mulai bersinar. Jagat kagum dengan pohon itu dan kemudian ia pun mulai melangkah mengikuti manusia harimau itu menuju rumahnya

Hari sudah petang bulan sudah datang gelap mulai menyapa matahari kembali pada tidurnya

Hari akan berganti esok saat fajar bangun tapi jagat masih diam tanpa kata saat manusia harimau itu menyodorkan piring kayu dengan makanan panas di depannya. Pikiran jagat mulai kosong dengan lamunan di ruangan yang tidak begitu terang ini

Tanpa berfikir lagi karena perut sudah kosong jagat pun mulai makan dengan lahap di depan manusia harimau yang juga sedang menyantap makanan. Rasa enak menggoda lidah jagat sudah lama ia tidak merasakan makanan yang seperti ini semakin lahap saja jagat memakannya  sampai bersih tak tersisa, saat piring kayu mulai bersih tanpa sisa apa pun mulut manusia harimau putih terbuka dan berkata

"Selamat datang di hutan pengasingan"