Lampu dinyalakan, Fernando dan Merry saling menatap dibalik topeng yang mereka kenakan, mereka berdua berpegangan tangan. Merry tersenyum, ketakutannya hilang, tetapi tidak begitu dengan Fernando, ia masih memikirkan suara bisikan yang baru saja didengarnya.
Pembawa acara menanyakan siapa yang dapat menangkap dengan tepat, ada beberapa siswa dan siswi yang maju.
"Ndo.. Nando…"
Fernando segera sadar, "Ah, ada apa?"
"Apakah kamu menebak dengan benar permainan tadi?" Fernando mengangguk, dan menunjukkan kertas yang berisi nama 'Merry'.
"Kamu tidak maju untuk mengambil hadiah?"
"Apa kamu sendiri tidak apa-apa jika Andrew melihatmu bersamaku?"
Merry tersenyum geli, "Tentu saja tidak, hahaha lagipula ada kamu yang melindungiku, aku tidak perlu takut."
"Ayo kita maju." Fernando menggandeng tangan Merry dan menariknya keatas panggung.
Hadiahnya ternyata sepasang tiket gratis menonton film romantis di bioskop, dan tiket tersebut berlaku sampai minggu depan.
Acara selanjutnya adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para murid, terlebih lagi oleh murid yang sedang pacaran atau masa pendekatan. Acara tersebut adalah acara dansa.
'Lebih baik lupakan dahulu masalah tadi.' Ucap Fernando dalam hati.
Band sekolah menyanyikan sebuah lagu yang berjudul "Nothing gonna change my love for you"
Fernando mengulurkan tangannya dan berkata, "Apa aku boleh mengajakmu berdansa?"
Merry tersipu malu, "Baik, tetapi aku tidak pandai berdansa loh,"
Fernando tersenyum dan mengajaknya ke tempat dansa. Seperti sebuah takdir, mereka berdua menari dengan indah, berdansa dengan baik, seperti sepasang kekasih yang seharusnya bersama. Musik berubah menjadi lembut, Fernando melingkarkan tangannya di pinggang Merry, dan tangan Merry memegang pundak Nando.
"Nando, terima kasih kamu sudah mau menjaga dan melindungiku dari Andrew, kalau tidak ada kamu, aku tidak tahu akan bagaimana."
"Bukan apa-apa, aku senang membantumu, jika kamu butuh bantuan, kamu bisa menghubungiku. Mer seandainya aku…" Fernando terdiam.
"Kamu kenapa?" tanya Merry penasaran.
"Tidak apa-apa.. hahaha.." ucap Fernando. 'Lebih baik ini menjadi sebuah rahasia, dia tidak perlu tahu kebenaran apa-apa tentangku.' ucap Fernando dalam hati.
"Membuat orang penasaran saja hahaha.. Ndo, apa tidak ada yang cemburu jika aku menganggumu? Aku selalu takut jika diam-diam kamu punya pacar atau kekasih dari sekolah lain."
"Mengapa kamu berpikir begitu?"
"Selama ini kamu terkenal galak dan tertutup, meskipun kamu adalah siswa favorit di sekolah, tetapi setiap wanita yang mendekat selalu kamu marahi, karena itu aku curiga kamu punya kekasih atau pacar hehehe…"
"Tidak, aku tidak punya pacar, dan tidak ada yang cemburu jika kamu menghu.. Akh!" Belum sempat Fernando menyelesaikan kalimatnya, tangannya terasa seperti terbakar.
"Mengapa? Apa aku menginjak kakimu?" Merry segera melihat apakah benar kakinya menginjak Nando.
"Tidak.. tidak apa-apa…" ucap Fernando sambil menahan sakit. 'Mengapa sesakit ini? Biasanya aku sanggup menahannya, apa jangan-jangan…' tepat sekali dugaan Nando, belum selesai ia berpikir terdengar sebuah teriakan
***
Seekor ular cobra memasuki ruangan pesta, ular tersebut memiliki sisik dan sepasang mata bewarna hijau tua, semua siswa dan guru berteriak berusaha menyelamatkan diri. Ular tersebut sangat tidak umum, ia memiliki ukuran tubuh lebih besar dari ular pada umumnya, dan taring yang sangat panjang. Mata ular tersebut tertuju pada satu orang, yaitu Merry yang berdiri di belakang Fernando yang terlihat sangat ketakutan.
Ular tersebut langsung menerobos kerumunan dan menuju kearah Merry. Fernando yang mengetahui siapa ular tersebut, segera menarik tangan Merry dan berlari keluar ruangan.
Mereka berdua berlari, namun karena Merry memakai hak tinggi, kakinya terkilir dan jatuh, sementara ular tersebut semakin mendekati Merry.
"Larilah! Jangan pedulikan aku!" teriak Merry.
Hanya tinggal beberapa meter ular tersebut sampai ke kaki Merry, melihat sekeliling tidak ada orang, Fernando mengendong Merry dan berkata, "Tutup matamu!"
Fernando mengeluarkan api dari mulutnya sehingga ular tersebut menjauh sebelum terkena api. Merry yang penasaran karena udara panas luar biasa, membuka matanya, dan betapa terkejutnya ia, melihat api yang keluar dari mulut Nando.
Mata Nando dan ular tersebut saling bertatapan, "Ayo kita bicara Elsha! Aku mohon jangan libatkan dia, dia tidak tahu apa-apa!"
Tidak terima dengan ucapan Fernando, ular tersebut terbang dan berusaha mengigit kaki Merry, namun dengan sigap, Fernando menghalangi sehingga tangannya yang terluka. "Nando..!!" teriak Merry.
Dengan tangan yang tergigit, Fernando menurunkan Merry, dan ular yang masih tidak terima berusaha menyerang Merry, namun kali ini Fernando menangkapnya dan menoleh ke arah Merry, "Tunggulah disini."
Fernando membawa ular tersebut ketempat yang sangat sepi, saat hanya berdua saja dengan ular dalam cengkeramannya, "Maaf Elsha," selesai berkata, ular tersebut mengeluarkan asap, dan kembali kewujud asli yaitu Elsha.
"Plaakk!" sebuah tamparan dilayangkan Elsha ke wajah Fernando.
"Kamu keterlaluan Nando!! Sebentar lagi kita akan menikah dan kamu selingkuh!!!"
"Tenanglah Elsha! Dia hanya teman sekelasku, dan aku harus melindunginya agar mantan pacarnya tidak menganggunya."
"Pembohong!!! Jika memang begitu mengapa kamu mengeluarkan api kepadaku demi menyelamatkan dia!!!"
"Apa kamu tidak berpikir hukuman apa yang akan kamu terima jika menyakiti manusia?! Aku berusaha melindungimu! Tolong jangan bersikap seperti anak kecil Elsha!" suara Fernando mulai meninggi.
"Apa?! Anak kecil! Lihat siapa yang berbicara? Kamu sudah berubah Nando, karena gadis itu kamu berani membentakku! Padahal dulu kamu selalu menurut padaku!"
Fernando mengenggam tangannya dan berusaha mengontrol emosinya, "Inilah yang membuat aku menjauhimu selama sepuluh tahun kita berpisah, kamu selalu egois dan berusaha mengaturku! Waktu kecil aku selalu bersabar, karena aku tahu kakek lebih menyanyangimu bahkan menganggap mu sebagai cucu, dan selama ini aku selalu menahan emosi, agar orang tua kita tidak bertengkar! Apakah kamu sadar Elsha, sebagai siluman yang dewasa, seharusnya sikapmu berubah, bukan seperti anak kecil! Dan aku sudah berjanji akan menikahimu, lalu mengapa kamu datang ke acara sekolahku dan merusak semuanya!!!"
Elsha sangat syok mendengar jawaban Nando. Selama ini selalu ada kesempatan bagi Nando untuk berkunjung ke dunia siluman, dan menemuinya, tetapi Nando selalu menolak dengan alasan sibuk sekolah, dan sibuk lainnya, bahkan waktu kecil, Nando sengaja berpura-pura sakit agar tidak bertemu dirinya, kini ia mengetahui alasan Fernando tidak pernah mencintainya adalah karena kebencian. Kaki Elsha lemas dan ia terjatuh. Sementara itu Fernando hanya memandang dengan tatapan dingin, persis seperti waktu sepuluh tahun yang lalu saat mereka berpisah.
"Aku tidak peduli kamu akan mengadu apa kepada ayahku, atau orang tuamu atau bahkan yang mulia raja sekalipun! Dengar Elsha jika kamu berani menyentuh atau menyakiti Merry sekali lagi, aku tidak akan segan-segan membatalkan pertunangan kita dan menikahi sepupumu! Aku tahu, bahwa aku dan Merry tidak akan bisa bersama! Daripada seumur hidup aku harus berurusan denganmu, lebih baik aku menikah dengan siluman lain!!"
Fernando menghela nafas dan melanjutkan perkataannya, "Elsha, kamu harus pulang sekarang!"
Fernando mengulurkan tangannya, dan dari telapak tangannya memancar sinar putih yang dalam sekejap membuat Elsha hilang.
Sinar tersebut adalah sinar teleport yang hanya dapat digunakan oleh keturunan Raja siluman yaitu naga, dan hanya bisa digunakan oleh siluman dengan tingkatan tertinggi kepada siluman yang lebih rendah. Naga mendapat tingkatan lebih tinggi dari ular, karena itu Fernando dapat melakukan teleportnya kepada Elsha.
***
Merry benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekaligus didengarnya. Fernando yang dikenal sebagai teman sekolah yang pintar dan tampan serta sering mendapat julukan sebagai pangeran berhati dingin, saat ini berubah menjadi seekor monster yang dapat mengeluarkan api dari mulutnya, apakah Nando adalah siluman? Dan apa hubungan Fernando dengan ular tadi? Mengapa Nando baik-baik saja saat digigit ular? Semua itu akan Merry ketahui setelah ia bertemu dengan Nando.
"Mer, kamu tidak apa-apa?" Nando kembali dengan wajah berkeringat, dan rambut yang teracak-acak.
Fernando berjalan ke arah Merry, dan ketika ia hendak membantu Merry berdiri, dengan cepat Merry menolak, dan ia berusaha berdiri sendiri, meskipun pada akhirnya Merry tidak bisa berdiri karena kakinya terkilir.
"Aku tahu kamu pasti punya banyak pertanyaan, aku akan menjawab jujur pertanyaanmu, tapi apakah aku bisa minta tolong agar kamu merahasiakan hal ini dari teman-teman? Aku mohon." Wajah Fernando kini memancarkan kesedihan, bercampur kekecewaan dan sekaligus sebuah harapan agar Merry tidak membencinya.
"Siapa kamu?" Merry berusaha menjauh dari Fernando dengan kakinya yang masih terluka.
"Aku adalah siluman naga."
Merry kembali tidak dapat berkata apa-apa, yang barusan didengarnya dari seorang Fernando adalah siluman naga? Bagaimana mungkin naga yang selama ini ia percayai ada di novel fantasi kesukaannya, saat ini muncul dihadapannya, dan naga itu adalah Fernando, pria yang sudah melindunginya dari Andrew dan pria yang telah membuat jantunya berdebar-debar.
"Apa kamu bercanda? Siluman naga?? Bukankah semua itu ada dalam novel saja??"
Merry benar-benar syok sekaligus tidak ingin percaya dengan apa yang didengarnya, tetapi Fernando jelas bukan manusia biasa, karena bagaimana mungkin manusia dapat mengeluarkan api dari mulutnya? Bahkan ia terlihat baik-baik saja setelah digigit oleh ular.
Sebuah ingatan muncul, bagaimana Fernando tiba-tiba marah saat ia menghina Fernando dalam hati, bagaimana Fernando tahu makanan kesukaannya adalah nasi goreng hanya dengan mengucapkannya dalam hati, mengapa Fernando bisa muncul saat ia membutuhkan pertolongan dan memanggil Fernando hanya dalam hati dan mengapa mata Fernando berubah menjadi biru, kemudian yang terakhir, mengapa Fernando bisa mengeluarkan api, semua itu kini menjadi jelas.
Air mata keluar dari wajah Merry, ia tidak tahu harus berkata apa, "Pembohong…. Setelah Andrew sekarang kamu...."
Fernando mendekat ke arah Merry, ia berlutut sehingga wajah mereka kini saling berpandangan.
"Mer, sejak awal aku adalah siluman naga, tidak ada maksud untuk membohongimu. Awalnya aku hanya menganggap kamu seperti teman-teman lainnya, aku bahagia saat kita bersama dan aku senang ketika kamu tersenyum. Tetapi aku takut mengatakan siapa diriku yang sebenarnya, aku hanya tidak mau kamu terluka dan sedih mengetahui siapa aku yang sebenarnya. Bahkan aku sempat hampir membuka siapa diriku saat di kafe, dan untungnya kamu tidak menganggap serius ucapanku."
Selesai mengatakan kalimat itu, Fernando memegang kaki Merry yang terluka dan mengeluarkan sebuah sinar biru, "Kakimu sudah tidak apa-apa, maafkan aku Mer. Saat ini pulanglah kerumah dengan selamat" Fernando segera berdiri dengan mata berkaca-kaca, ia mengirim Merry kerumahnya dengan teleport.
***
Cahaya putih muncul dalam rumah Pak Denish, dari dalam cahaya tersebut keluarlah sepasang suami istri. Sang suami berambut putih, bermata biru dan memiliki tanduk naga yang sama dengan pak Denish, sedangkan sang istri dengan kulit bersisik hijau tua, berambut hitam lebat dengan panjang sepinggang, bola mata hijau dan taring yang cukup panjang, berjalan dengan sang suami menuju pak Denish dan ibu Fira. Kedua orang tua Elsha telah datang, dan mereka berlima segera menuju ruang tamu.
Tidak beberapa lama datanglah Nando dari dalam kamarnya, meskipun pikirannya masih kacau, ia segera mandi, dan mengganti pakaiannya dengan kemeja hitam dan celana panjang bewarna hitam.
"Halo ibu Fira, apa kabar?" sapa Pak Bernard sambil mencium tangan ibu Fira.
"Sudah lama tidak bertemu dengan ibu Fira, bagaimana kabarnya di dunia manusia?" ucap ibu Nancy.
"Aku baik-baik saja, kalian sendiri bagaimana?" jawab ibu Fira ramah.
"Tentu kami baik-baik saja, dan bahagia didunia sana, semoga Elsha dan Nando juga akan segera menyusul kebahagiaan kami," sindir ibu Nancy.
Meskipun ibu Fira adalah istri dari Pak Denish, tetapi keluarga mereka menganggap remeh ibu Fira karena ia hanya seorang manusia biasa.
"Paman, bibi apa kabar?" sapa Nando.
"Wah aku tidak menyangka calon suami Elsha akan setampan ini, betul tidak sayang?" Ibu Nancy melihat kearah putrinya dan Elsha hanya tersenyum menanggapi gurauan ibunya.
"Baiklah tidak perlu berlama-lama, kapan kita akan mengadakan acara pertunangan dan pernikahan?" ucap Pak Bernard.
"Bernard, Nancy, bagaimana kalau kita mengadakan acara pernikahan setelah Fernando lulus sekolahnya. Tahun depan setelah lulus, kita akan menikahkan mereka." Jawab Pak Denish.
"Untuk pertunangannya, sebaiknya tiga bulan lagi, bertepatan dengan ulang tahun pernikahan raja dan ratu." ucap ibu Nancy.
"Ide bagus, aku sangat setuju, untuk pertunangan tidak membutuhkan persiapan yang rumit, kita bisa mempersiapkannya bulan depan, Nando kapan-kapan kamu bisa main ke dunia siluman. Karena umurmu sudah tujuh belas tahun, maka kamu memiliki akses untuk keluar masuk dunia siluman." Jawab Pak Bernard.
Khusus untuk kaum naga yang berumur tujuh belas tahun keatas dapat memiliki akses untuk keluar masuk dunia siluman dan manusia kapanpun mereka mau, namun hal tersebut tidak berlaku bagi Denish, raja sangat tidak menyukai Denish bertemu dengan istrinya yang adalah manusia biasa, karena itu Denish tetap harus mengikuti perturan untuk berkunjung ke dunia manusia setahun sekali seperti siluman lainnya yaitu saat malam hallowen.
Fernando tersenyum dan berkata, "Baik paman, aku akan berkunjung ke dunia siluman, bagaimana kabar Viona? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya."
Ucapan Nando yang sengaja membahas sepupunya, seketika itu membuat Elsha naik darah, tetapi ia harus bisa menahan emosinya. "Sudah sepuluh tahun ia menghilang mengikuti jejakmu di dunia manusia. Awalnya keluarga menyembunyikan, tetapi tidak ada kebohongan yang bisa ditutupi selamanya. Aku kira dia mungkin berada di dekatmu selama ini, apa kamu tidak pernah menemuinya di dunia manusia?"
Fernando tersenyum sinis. "Kalau aku tahu keberadaannya, aku tidak mungkin bertanya Elsha."
Suasana menjadi tegang, dan Pak Bernard segera memecahkan keheningan, "Baiklah kita tetapkan pertunangan tiga bulan lagi? Bertepatan dengan perayaan pernikahan yang mulia raja dan ratu. Besok aku akan berbicara dengan yang mulia raja, sekarang kita pamit pulang dulu. Elsha besok lusa setelah kami berbicara dengan raja, maka kamu harus pulang ke negeri siluman untuk mempersiapkan pertunanganmu. Sudah menjelang pagi, sebaiknya kita pulang, ayo sayang," Pak Bernard menggandeng tangan istrinya dan mereka segera pulang.
"Pa, aku ijin mengambil mobilku yang tertinggal di sekolah, aku akan segera kembali." Ucap Fernando dan ia segera berlalu pergi.
***
Fernando telah berada di dalam mobilnya. Malam hallowen kali ini berbeda dengan malam hallowen sebelumnya. Setiap tahun ia selalu bahagia pada saat malam hallowen karena dapat bertemu dengan ayahnya, yang hanya dapat ditemui setahun sekali, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Hatinya terasa sakit, sedih sekaligus marah. Walaupun ia berusaha tegar, tetapi hatinya tidak dapat berbohong. Ditengah kegelapan malam dan sinar bulan purnama, Fernando menangis di dalam mobilnya, tanpa ada yang tahu dan mempedulikannya. Tidak beberapa lama turunlah hujan yang sangat deras, seakan menutupi tangisannya.
Sementara itu Merry yang berada di rumahnya melihat hujan turun yang sangat deras, membuat hatinya sedih karena mengingatkannya akan pria yang sangat tidak suka air hujan.
'Apakah ini mimpi? Siluman naga? Hujan ini mengingatkanku padanya. Dia sangat takut dengan hujan, entah apa alasannya..' tiba-tiba saja sebuah ingatan muncul dalam pikirannya, sesuatu yang tidak asing lagi, dengan segera Merry berlari ke kamarnya dan membuka halaman dari novel kesukaannya.
Naga sangat tidak suka dengan hujan, jika ia terkena hujan, maka wujud aslinya akan muncul. Sekarang aku mengetahui mengapa kamu selalu berlari menghindari hujan, dan segera mencari tempat berteduh. Semuanya itu terlihat jelas saat air hujan turun membasahi tanganmu, sebuah sisik muncul sisik biru bercampur putih yang sangat indah.
Merry kembali membuka halaman novel berikutnya,
Bulan purnama menyinari malam ini, memberikanku sebuah pemandangan akan mata biru yang indah. Bola mata yang berubah dan tanduk keluar dari kepalamu membuatku tahu bahwa pada malam ini kamu tidak akan bisa berkata bohong, karena setiap kamu berbohong maka akan ada sengatan listrik dan luka bakar di anggota tubuhmu.
Selama ini hanya kamu yang bisa mendengarkan isi hati dan pikiranku, kali ini aku yang akan mengetahui isi hati dan pikiranmu.
Semua ciri-ciri naga yang ada di novel sangat mirip dengan Fernando, ia takut hujan, warna bola matanya berubah menjadi biru saat malam hallowen dan selama ini Fernando juga seakan bisa membaca pikirannya, bahkan mendengar ketika ia menyebut nama Fernando dalam hati.
"Selama ini Fernando selalu melindungiku dari Andrew, meskipun pada awalnya ia adalah lelaki yang sangat dingin, tetapi ia tidak pernah mengabaikan jika aku membutuhkan pertolongan, hiks.. hiks…" air mata keluar membasahi wajah Merry, "Apakah sekarang Nando baik-baik saja? Bukankah saat ini hujan?"