Aku tahu tidak akan bisa menyembunyikan kebohongan apapun dari kamu, setiap ucapan hatiku selalu bisa kamu dengar. Terkadang aku juga ingin membaca isi hatimu, tetapi aku sadar bahwa aku hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apa-apa – Perbedaan diantara kita.
Mendengar ucapan Nando, tanpa sadar Merry teringat bait novel yang sering ia baca. Mulutnya terkunci rapat, detak jantungnya berdetak dengan cepat, seakan ada sesuatu yang tidak ingin diingatnya lagi.
Dalam hati Merry berkata, 'Maaf Nando, aku tidak dapat mengatakannya kepadamu.. perbuatan Andrew sungguh menjijikan bahkan aku tidak sanggup mengingatnya..'
Nando paham saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan hal tersebut, ia tidak bisa memaksa Merry untuk mengatakan lebih dari ini, "Mer kalau kamu belum bisa mengatakannya tidak apa-apa."
Perasaan Nando menjadi tidak karuan, meskipun Merry tidak mengatakannya, Nando tahu bahwa perbuatan Andrew tidak bisa dimaafkan, marah dan kesal bercampur dalam diri Nando, bahkan ingin sekali saat ini ia menghajar Andrew, tetapi itu tidak mungkin dilakukannya, ia tidak mau Merry mengetahui bahwa ia bisa mendengar suara hati Merry.
"Mer, mau tahu sesuatu?" ucap Nando yang melihat Merry masih sedih.
"Apa?" tanya Merry sambil mengaduk minumannya.
Fernando tersenyum, "Kamu harus janji untuk tidak mengatakannya kepada siapapun, termasuk Fanda dan Novi."
Merry semakin heran dan sedikit tertawa, "Baiklah aku janji tidak akan mengatakannya kepada siapapun,"
Melihat Merry yang sudah tidak murung, Fernando melanjutkan perkataannya, "Perhatikan sendok di gelas ini."
Merry dan Fernando sama-sama memandang sendok di gelas Fernando, dan tiba-tiba sendok tersebut bergerak sendiri, mengaduk kopi tanpa ada tangan yang menyentuhnya.
"Wooww… bagaimana bisa?" ucap Merry kagum.
Fernando tertawa, "Rahasia."
Merry mengernyitkan dahi, "Ah, kamu membuatku penasaran, ayo.. katakan bagaimana bisa?"
Fernando hanya tertawa melihat ekspresi Merry yang sangat lucu.
"Nando, apa jangan-jangan kamu bukan manusia dan bisa membaca pikiran?" canda Merry.
"Hahaha…. apa kamu tidak tahu kekuatan mentalis?" jawab Fernando yang berusaha menutupi keterkejutannya.
"Jadi kamu suka belajar sulap mentalis? Hahaha tapi aku heran, waktu di mall kamu bisa tahu makanan favoritku, padahal aku hanya mengucapkan dalam hati, dan saat aku mengejekmu dalam hati, tiba-tiba mukamu terlihat marah, apa benar kamu bukan manusia?"
Sambil tertawa Fernando menjawab pertanyaan Merry, "Jika aku adalah naga bagaimana?"
Kali ini giliran Merry yang tertawa, "Hahaha… mana ada siluman pada zaman sekarang? Iya kalau di dunia novel dan film. Tapi, jika memang ada aku sangat ingin bertemu dengan siluman, dan masuk ke dunianya."
"Mengapa?" tanya Nando balik.
"Aku sangat suka dunia fantasi, tapi aku tahu jika itu tidak akan mungkin. Hahaha.." ucap Merry dan mereka berdua tertawa bersama.
***
Jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, Elsha dan pak Denish pulang kerumah.
"Katanya besok pagi baru pulang?" tanya ibu Fira.
"Tidak jadi ma, Bernard dan istrinya ingin melanjutkan besok malam pembicaraannya." jawab Pak Denish.
"Fernando sudah tidur tante? Aku ingin ke kamarnya." Tanya Elsha.
"Dia tadi pergi, katanya ada urusan." Jawab ibu Fira.
"Malam begini kenapa dia belum pulang?" Elsha mulai curiga.
"Nando itu anak laki-laki, mungkin dia sedang bersama temannya, sekarang lebih baik kamu istirahat dulu Elsha." Jawab Pak Denish santai.
Tidak ingin berdebat dengan orang tua Nando, Elsha memutuskan ke kamar. Sampai di kamar ia mengambil baju lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, kaos kaki, topi dan masker, untuk menutupi wajah dan tubuhnya yang dipenuhi sisik hijau, dengan segera Elsha menggunakan teleport untuk keluar dari rumah.
Elsha memiliki kelebihan dapat berbicara dengan hewan, ketika ia menemui beberapa burung di depan rumah, ia segera menanyakannya, dan mengikuti petunjuk dari hewan-hewan yang ia temui di jalan. Pada akhirnya Elsha berhasil menemukan Nando, di depan rumah seseorang, dan yang membuat Elsha semakin marah, Nando berada di dalam mobil bersama seorang gadis.
'Oh jadi ini alasanmu tidak mau menikah denganku? Apa kamu mau mengulangi kesalahan papamu? Jatuh cinta dengan manusia?'
Elsha menyadari jika ia terlalu lama di sana maka Nando akan mencium kehadirannya, karena itu Elsha memutuskan untuk pulang kerumah dengan teleport.
***
Sinar bulan menerangi dengan jelas, membuat wajah Merry semakin merah, melihat Fernando dengan mata biru menambahkan ketampanan tersendiri bagi Merry.
"Makasih sudah menemaniku," ucap Merry.
"Tidak apa-apa, orang tuamu dimana?" tanya Nando.
"Orang tuaku bercerai, mereka pergi keluar negeri saat aku masih kecil, dan aku dititipkan dengan nenek selama ini, setelah nenek meninggal, aku memutuskan untuk tinggal sendiri, karena kedua orang tuaku sudah menikah lagi, dan aku tidak mau hidup dengan saudara tiriku, karena itu aku memberanikan diri tinggal di rumah ini."
"Maaf, aku tidak tahu, tapi orang tuamu pasti bangga melihatmu tumbuh dewasa."
"Aku memang merindukan mereka, tetapi mereka sudah bahagia dengan keluarga mereka, dan aku tidak ingin menjadi penganggu karena itu aku berusaha kuat dan tegar, lagipula setelah lulus SMA aku akan kuliah di luar negeri, menemukan pria yang tepat dan membangun keluarga baru yang lebih baik. Selama ini hal itu yang membuatku bertahan hahaha,"
Fernando benar-benar takjub dengan ketangguhan Merry, seorang gadis dimana tidak ada siapapun yang menemaninya dalam menghadapi kerasnya hidup, tetapi dia tetap berjuang demi masa depannya. Berbeda dengan dirinya yang kadang mengeluh harus berpisah dengan papanya selama setahun, jika dilihat dirinya masih beruntung memiliki mama yang peduli dan seorang papa yang sangat menyanyanginya. Baik siluman atau manusia, masing-masing memiliki masalahnya sendiri dan Fernando sadar masalahnya bukanlah yang terbesar.
"Semoga kamu menemukan pria yang tepat, sampai saat itu tiba kamu harus kuat," tanpa disadari tangan Fernando bergerak membelai rambut Merry.
Hati Merry berdebar tidak karuan, mengapa tiba-tiba Nando seperti ini?
'Mengapa dia membelai rambutku? A.. apa mungkin…'
Fernando yang mendengar suara hati Merry langsung sadar dan menurukan tangannya.
"Ah maafkan aku, aku harus pulang." Ucap Fernando dengan agak malu.
"Ba..baiklah, selamat malam dan hati-hati di jalan." Ucap Merry dengan sedikit kaku dan ia segera turun dari mobil.
Fernando melaju meninggalkan Merry, ia tidak mengerti mengapa dia bisa seperti itu? Saat Merry menangis, secara tidak sadar ia memeluk Merry, dan ketika ia merasa kasihan dengan gadis itu, tiba-tiba tangannya membelai rambut Merry, sebenarnya mengapa dia menjadi seperti ini?
Sampai di rumah, setelah memasukkan mobil di garasi, tiba-tiba Elsha memanggilnya.
"Habis darimana Ndo?"
"Bukannya kamu pulang besok pagi? Habis bertemu temanku." Jawab Nando sambil mengunci mobilnya.
"Jalan Perak nomor 113, rumah gadis yang barusan kamu temui, benarkan?" ucap Elsha dengan sinis.
Nando terkejut dengan jawaban Elsha dan segera membalikkan badannya, "Me.. mengapa kamu bisa tahu? Kamu mengikutiku?"
Elsha tersenyum sinis, "Apakah karena gadis itu, kamu tidak bisa mencintaiku dan keberatan dengan pernikahan kita? Apa gadis itu sudah tahu kalau kamu adalah siluman? Bagaimana jika dia mengetahui identitasmu yang sebenarnya?"
"Dengar Elsha, aku dan dia hanya teman sekolah saja, aku menolongnya dari mantan pacarnya yang selalu menganggunya. Aku harap kamu tidak macam-macam dengan dia, ingat dia tidak ada hubungannya dengan kita." Jawab Fernando dengan tegas.
"Ingat Ndo, jangan sampai kamu mengulangi kesalahan ayahmu," sindir Elsha.
"Dengar Elsha aku tidak harus menikahimu untuk menyelamatkan keluargaku, aku bisa menikahi siluman lain yang lebih baik darimu, bahkan aku bisa menikahi keponakan ibumu yang juga siluman ular."
Kali ini Elsha yang harus menahan emosi, ia tahu bahwa sejak kecil ada saudara sepupunya yang juga siluman ular menyukai Nando, namun karena ia adalah siluman yang lemah, dan sering sakit, maka ia selalu berada di rumah, dan sudah lama sejak sepuluh tahun yang lalu sepupunya pindah ke dunia manusia dan tidak diketahui kabarnya.
"Dengar Nando apapun yang terjadi kamu akan menikahiku!" Elsha segera masuk kerumah dengan kesal.
***
Fernando merebahkan dirinya di kasur, ia tidak menyangka jika keadaan akan menjadi serumit ini. Selama ini tidak ada gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta, kebanyakan gadis-gadis ketika sudah mendapat perlakuan kasar darinya, pasti akan menghindar, namun Merry berbeda? Bahkan tubuhnya tanpa disadari bergerak sendiri menyentuh gadis itu.
"Apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar jatuh cinta dengan Merry, tetapi aku tidak mungkin menyatakan perasaanku padanya. Dia pasti tidak akan menerimaku jika aku adalah siluman."
Malam semakin larut bahkan sudah memasuki pagi, Fernando sama sekali tidak bisa tidur memikirkan semua hal, ia tahu jika mencintai Merry adalah sebuah kesalahan tetapi bagaimana dia bisa menghindari Merry? Sementara hatinya selalu ingin menemui dan melindungi gadis itu. Belum lagi perbuatan Andrew yang selalu menganggu Merry.
"Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh Andrew? Mengapa dia sekasar itu dengan Merry? Bahkan dia sampai berani menyakiti Merry seperti itu dan orang tuanya hanya diam saja, siapa sebenarnya Andrew? Kalau tidak salah…"
Fernando bangun dan membuka komputer, ia mencari tahu siapa orang tua Andrew dan Andrew sebenarnya, bahkan sekalipun Andrew pernah berbuat salah, sekolah seakan-akan diam tidak berani menegur bahkan mengatakan apapun.
Setelah menemukan data siapa orang tua Andrew, kini Fernando paham siapa Andrew sebenarnya, ternyata dia adalah anak dari seorang pengusaha ternama, karena itu Andrew bisa berbuat sesuka hati. Untuk melindungi Merry tentu ia harus disamping Merry, tetapi bagaimana dengan Elsha? Elsha bukan manusia, melainkan siluman ular, bahkan Elsha adalah siluman yang keras kepala, karena selalu dimanja oleh raja siluman karena itu setiap keinginannya harus dituruti.
***
Matahari sudah menunjukkan dirinya, dan Merry membuka mata untuk mandi. Semalaman ia hampir tidak bisa tidur memikirkan perbuatan Nando yang membelai rambutnya,
"Apa benar dia menyukaiku? Jika benar mengapa kemarin dia mengatakan agar aku menemukan pria yang tepat?"
Merry terus memikirkan perkataan dan perbuatan Nando kemarin malam.
Selesai mandi, Merry segera membaca novel kesukaannya, hari ini sekolah libur karena sedang mempersiapkan pesta hallowen untuk nanti malam.
Siluman tidak akan bisa berbohong pada malam hallowen, hal itulah yang aku nantikan, karena pada saat itu aku bisa mengetahui isi hatimu yang sesungguhnya, apakah kamu menyukaiku atau tidak. Jika siluman berbohong maka bulan akan memberikan hukuman kepada siluman sehingga ia akan merasa kesakitan. Saat ini jujurlah padaku bahwa kamu mencintaiku – Kejujuranmu
Seketika itu juga Merry ingat bahwa kemarin malam Fernando sempat kesakitan ketika berbicara dengannya.
'Tunggu dulu, mata Fernando kemarin bewarna biru dan ia kesakitan ketika berbicara menggenakan soflen biru, dan saat dia mengatakan mentalis, mukanya terlihat seperti menahan rasa sakit, apa mungkin?'
Merry kembali membaca novel dan membuka beberapa halaman, "Naga memiliki mata biru, dan bisa membaca pikiran, jika dipikirkan Fernando seperti berkali-kali membaca pikiranku, ah tapi itu tidak mungkin hahaha, aku terlalu banyak mengkhayal. Jika memang benar dia naga, dia pasti akan menunjukkan wujud aslinya pada malam hallowen hahaha…"