Chereads / Dunia Petualang / Chapter 6 - Chapter 6. Pindah ke Desa Jangkuk

Chapter 6 - Chapter 6. Pindah ke Desa Jangkuk

Pagi setelah "pengakuan di jembatan merah", Zuki tetap menyelesaikan Latihan pagi.

Hatinya tidak lagi resah dan berat seperti semalam.

"Masih ada ibu yang harus aku perhatikan, aku juga harus menemukan ayah. Lagipula, jalan masih panjang, usiaku masih muda, masih banyak kesempatan. Mungkin aku belum lagi bertemu seribu orang dalam hidupku. Desa Jangkuk hanyalah sekelumit dari 5 Benua di Gaia." begitu pikirnya.

Duke dan Marin seperti orang yang sedang mabuk asmara lainnya, lebih sering berbisik-bisik berdua, berjalan bergandengan tangan, membuat Zuki agak risih. Mereka ini, benar-benar tidak tahu malu dengus Zuki.

Zuki pun memutuskan untuk berjalan di depan tanpa perlu menunggu mereka yang jalannya lelet seperti keong.

Zuki sampai lebih dahulu di gedung Hunter Guild, tempat kelas persiapan akan diadakan. Zuki melihat, orang-orang sudah berkumpul sesuai kelasnya. Zuki pun menuju kelompok paling ujung kanan, Kelas 5. Untunglah Zuki, Duke dan Marin berada di kelas terpisah, jika tidak? Entah bagaimana Zuki bisa melewati hari dengan "normal".

"Selamat pagi guys!" Sapa seorang laki-laki paruh baya berbadan kekar.

"Namaku Sugondo, kalian bisa memanggilku dengan Kapten Gondo. Mulai hari ini aku akan menjadi instruktur kalian."

Kapten Gondo, instruktur kelas 5 adalah pensiunan militer yang sekarang aktif sebagai hunter level B di Hunter Guild. Hunter level B termasuk elit.

Karir seorang Hunter dibagi dalam sembilan level, dimulai dengan level terendah F kemudian E, D, C, B, A, S, SS dan SSS.

Kapten Gondo memulai kelas dengan mengajarkan ilmu beladiri Military Boxing yang terdiri dari 2 level jurus.

Military Boxing adalah beladiri utama yang diajarkan di militer. Sebenarnya Military Boxing terdiri dari 9 level. Tetapi hanya 2 level pertama saja yang diberikan cuma-cuma, untuk level selanjutnya bisa didapatkan dengan menukarkan kontribusi, itupun hanya sampai level 8.

Level terakhir, level 9 hanya bisa dipelajari keluarga kerajaan Langko.

Nama jurus 1 Military Boxing adalah Tinju Beruang Hitam. Jurus ini memfokuskan bertahan sambil menyerang. Jurus 2 adalah Tinju Harimau Merah, jurus ini memfokuskan serangan pada satu titik.

Praktisi harus melompat, sebenarnya lebih tepat disebut menerkam kemudian meninju dari atas, menyasar kepala musuh.

Setelah menjelaskan sejarah dan teori singkat Military Boxing, Kapten Gondo mempraktikkan jurus Tinju Beruang Hitam beberapa kali. Kapten Gondo meletakkan kedua tangan di depan dan sesekali meninju. Gerakannya mundur, ke kiri dan ke kanan lalu tiba-tiba maju seperti menyeruduk sambil melayangkan tinju.

Zuki meniru gerakannya dengan mudah. Ketika Kapten Gondo mengulang sampai kedua kalinya, terdengar suara system.

"Ding! System mendeteksi skill [Tinju Beruang Hitam], Apakah player ingin mempelajarinya?"

"Ok, pelajari" kata Zuki. Tentu saja harus dipelajari, gerutu Zuki.

"System ini ternyata gak pintar-pintar amat he he."

"Berhasil mempelajari skill [Tinju Beruang Hitam]."

[Tinju Beruang Hitam]

Level: 1

Kemahiran: 0/100

Bertahan dengan menyeruduk lawan. Menyerap 25% serangan dan memberikan 50 damage.

Setelah itu Kapten Gondo mengajarkan jurus [Tinju Harimau Merah]. Jurus ini nampak berani dan tanpa keraguan, melompat tinggi dan meninju sepenuh tenaga.

Sama seperti sebelumnya, Zuki bisa mempelajari jurus [Tinju Harimau Merah] dengan mudah.

"Berhasil mempelajari skill [Tinju Harimau Merah]."

[Tinju Harimau Merah]

Level: 1

Kemahiran: 0/100

Melompat kemudian memukul kepala lawan. Memberikan 100% serangan.

Setelah mempelajari skill, Kapten Gondo meminta Zuki dan teman sekelas lainnya untuk berpasangan, bergantian bertahan dengan [Tinju Beruang Hitam] dan menyerang menggunakan [Tinju Harimau Merah].

Saat berlatih berpasangan, Zuki memperhatikan kemahiran skill bertambah 1 poin setiap beberapa kali menggunakan skill. Nampaknya ini berhubungan dengan ketepatan postur dan gerakan skill.

Ini membuat Kapten Gondo memanggil Zuki dan memintanya untuk menjadi lawan berlatih. Setelah diijinkan, tanpa ragu, Zuki menyerang Kapten Gondo dengan [Tinju Harimau Merah].

Lompatan Zuki lebih tinggi daripada yang lain dan pukulannya lebih keras. Meskipun demikian, Kapten Gondo tak bergeming, bahkan tangan Zuki lah yang terasa sakit.

Tetapi pak Gondo tertawa senang.

"Bagus bagus, kamu sangat berbakat. Baru setengah hari belajar sudah cukup mahir."

"Kalian semua harus belajar dari Zuki, serangannya sangat bagus dan bertenaga. Yang paling penting adalah jangan ragu-ragu dan takut!"

"Mulai hari ini sampai pelatihan ini berakhir, kalian harus berlatih kedua jurus ini setiap pagi. Sebulan kemudian, satu orang yang terbaik akan mendapatkan kesempatan belajar jurus ketiga. Tinju Ular Sanca".

"Ding! Tugas harian berubah."

[Latihan Pagi]

Berlatih skill Military Boxing selama 30 menit. Hadiah 100 Exp, 2 attribut poin.

"Wah", Kata Zuki. Hadiah tugas bertambah menjadi 2 kali lipat.

Tengah hari, setelah kelas berakhir, Zuki bertemu dengan Duke dan Marin. Marin akan tinggal di rumah kakeknya bersama Duke, sementara Zuki akan kembali ke dusun.

Dalam perjalanan kembali ke dusun, Zuki berpikir. Setelah kelas persiapan selesai, Zuki akan melanjutkan ke akademi militer selama setahun, setelah itu bertugas di lapangan selama 1 tahun.

Jika ibu tinggal di dusun, beliau mungkin akan kesepian.

Aku terpikir untuk mengajaknya pindah ke Desa Jangkuk yang lebih ramai. Dengan skill alchemy, Zuki bisa membuat potion untuk dijual. Zuki merasa ini adalah alternatif yang lebih baik ketimbang hidup di dusun yang sepi.

"Ma, Zuki sudah pulang!" kata Zuki di depan gerbang.

"Mama!"

Sepi ... tidak ada suara.

Zuki menuju dapur, barangkali Amina terlalu fokus dan tidak mendengar. Tetapi Amina tidak ada. Zuki menuju kamar Amina, tidak ada. Zuki ke kebun belakang, barangkali Amina masih sibuk di kebun. Tidak ada.

"Kemana ya ibu? Biasanya jam segini sudah dirumah."

Zukipun bertanya ke tetangga sebelah.

"Ibumu pergi Zuk, bersama orang tua. Ku kira Ibumu menyusul kamu ke Desa Jangkuk?" Jawab tetangga Zuki.

"Gak ketemu ya?" Tanyanya lagi.

"Nggak pak, mungkin karena Zuki nginap di rumah kakek Marin."

"Saya masuk ke dalam dulu pak, saya belum periksa kamar saya. Mungkin ibu ninggalin pesan"

Zukipun masuk ke kamarnya dan benar, diatas bantal ada selembar amplop yang terbuka. Zuki membukanya dengan tergesa, hampir-hampir merobek amplop.

"Mama ikut bersama kakek, ayah Mama. Kalau kamu ingin bertemu mama, datang ke ibukota. Cari mama di Perusahaan Dagang Permata. Tapi ingat, cari mama setelah kamu mempelajari dan mencapai level 9 skill yang mama tinggalkan, Jangan lupa bawa token keemasan di dalam peti."

Dibawah amplop terdapat 3 buku skill. Di sebelah bantal terdapat peti kecil.

"Ding! Apakah player ingin mempelajari skill?"

"Pelajari!" katZuki.

"Berhasil mempelajari skill, [Pernafasan Lada] Level 1, [Pedang Raja] Level 1, [Cahaya Penyembuh] Level 1."

[Pernafasan Lada]

Level: 1

Kemahiran: 0/100

Skill pasif. Teknik pernafasan keluarga Lada, meningkatkan kekuatan tubuh dan jiwa. Semua Attribut +5.

[Pedang Raja]

Level: 1

Kemahiran: 0/100

Teknik pedang keluarga Lada. Menyerang dengan hawa pedang, memberikan 120% serangan . Jarak maksimal 5 meter.

Senjata: Tangan Kosong atau Pedang

[Cahaya Penyembuh]

Level: 1

Kemahiran: 0/100

Teknik penyembuhan keluarga Lada. Dengan berkah dewa, mengembalikan HP sebesar 50% jumlah Mana.

Selain meninggalkan surat dan skill, Amina juga meninggalkan peti kecil. Ketika Zuki membukanya, Zuki terbelalak.

Peti itu penuh dengan koin emas.

"Dari mana mama mempunyai koin sebanyak ini?" tanyanya dalam hati.

Zuki menaruh koin emas ke [Tas], jumlahnya tepat 10.000 koin.

Selain koin, di dalam peti terdapat sebuah token keemasan dengan tulisan lada diatasnya.

[Token Emas Lada]

Bukti identitas keluarga Lada. Terikat dengan darah pemiliknya.

Terikat kepada player: Zuki. Tidak bisa diperjualbelikan.

Zuki menyimpan token keemasan itu di [Tas].

Karena Zuki tidak memiliki kerabat lain, hari itu juga, Zuki memutuskan untuk kembali ke Desa Jangkuk, mumpung masih siang.

"Rumah ini pemandangannya bagus dik, dari sini adik bisa melihat Jembatan Merah di Sungai Jangkuk. Sewanya cuma 50 koin emas sebulan."

"Ok pak, Zuki ambil" kata Zuki seraya memberikan 50 koin emas. Rumah ini letaknya bagus, dekat dengan alun-alun desa dan bangunan Hunter Guild.

Zuki memutuskan untuk menyewa rumah daripada membelinya karena selama dua tahun ke depan Zuki tidak memerlukan rumah.

Sejak saat ini Zuki akan fokus meningkatkan kekuatanku dengan bantuan system.

Mengapa Zuki tidak tinggal di rumah kakek-nya Marin? Tentu saja pembaca sudah tahu jawabannya. Jika tidak, cobalah patah hati :-P.

Dengan helaan nafas Zuki membuka status karakternya.

[Status]

Player: Zuki

Level: 1

Exp: 200/2000

Gold: 9.967

HP: 70(+50)

MP: 70

STR: 8

STA: 6

INT: 6

AGI: 5

Attribut Point: 1