Kelas persiapan 1259 sudah selesai. Seminggu kemudian Zuki dan peserta lainnya akan menuju ibukota untuk melanjutkan belajar di akademi.
Pembaca pasti bertanya-tanya, kenapa peserta tidak langsung diterjunkan ke lapangan? Bukankah ini wajib militer?
Di awal Kerajaan Langko memberlakukan wajib militer, peserta langsung ditempatkan di lapangan, entah diperbatasan atau langsung di garda terdepan, menghadapi musuh. Hasilnya? Lebih banyak korban berjatuhan, karena peserta tidak memiliki keterampilan dasar berperang dan bertahan hidup.
Sebab itu, wajib militer ditambah menjadi 2 tahun, dengan 1 tahun pertama diwajibkan belajar di akademi. Hasilnya adalah, Kerajaan Langko menjadi salah satu kerajaan dengan militer terkuat di Madja Empire.
Hari ini adalah hari ke-2 setelah perpisahan kelas persiapan, Zuki memilih berlatih di Hutan Larangan untuk mengisi waktu. Zuki memerlukan beberapa poin Exp lagi agar bisa mencapai level 10.
Hutan Larangan adalah bagian tengah hutan yang mengelilingi Gunung Rinjan. Bagian tengahnya disebut Hutan Kelam, karena cahaya matahari hampir-hampir tidak mampu menerobos lantai hutan saking lebat dan tingginya pepohonan di Hutan Kelam. Selain itu, monster buas level 20 ke-atas hidup disana.
Sampai hari ini, belum ada orang selamat yang berhasil memasuki Hutan Kelam.
"Swing!" Zuki mengibaskan tangannya. Seekor python level 3 jatuh dari pohon.
"Ding! Berhasil membunuh monster, hadiah 300 Exp, 2 gold koin"
Zuki berjalan dengan hati-hati sekali. Sekalipun ini masih area luar Hutan Larangan, Zuki pernah melihat monster buas Level 10 disini.
Tujuan Zuki adalah Air Terjun Batu Bintang, di tengah Hutan Larangan. Sebagai batch champion, Zuki mendapat hadiah tambahan dari Hunter Guild, token anggota level E. Tugas pertama yang Zuki ambil dari Hunter Guild adalah memburu 3 monster level 5 atau 1 monster level 10.
Menurut cerita Kapten Gondo, dibalik air terjun terdapat gua. Gua ini penuh dengan herbal. Saat Kapten Gondo masih prajurit pernah ikut ekspedisi kesana, namun sayang, seluruh team-nya habis terbunuh, bahkan sebelum mencapai air terjun. Hanya Kapten Gondo yang selamat, itupun karena dia tidak ikut menyerang dan berada di posisi paling belakang.
Tiba-tiba Zuki menyembunyikan tubuhnya di balik pohon besar, dia mengambil busur [Feather Bow], memasang anak panah dan membidik.
Seekor monster buas berbentuk aneh terlihat sedang tidur dibawah batu besar. Badan monster nampak seperti gorilla, tetapi bulunya lebat berwarna putih. Dikepalanya terdapat tanduk pipih bercabang 3, seperti tanduk yak.
Di layar system terlihat layar dengan tulisan berwarna hijau:
[White Gorilla Yak]
Level: 10
Monster buas, persilangan antara Gorilla dan Yak.
--
"Swing!" Suara anak panah yang lepas dari busurnya membangunkan Gorilla Yak, dia membuka matanya dengan malas, tetapi sayang, begitu ia membuka mata, di depan matanya nampak mata panah berwarna silver kehijauan.
"Jleb!" Anak panah menancap di mata kiri Gorilla Yak, menembus otaknya. Monster itu tak sempat bersuara, racun pelumpuh sudah bekerja. Dia tak sanggup membuka mulut.
"Ding! berhasil membunuh monster, hadiah 2000 Exp, 10 gold koin"
"Ding! player naik level. Hadiah: 3 attribut point, semua stats +1"
"Ding! Skill Alchemy naik ke Intermediate"
"Ding! Fungsi Pet terbuka. Mulai sekarang player bisa menetaskan telur monster buas"
"Ding! Fungsi Toko terbuka. Player bisa membeli dan menjual barang dengan gold di sini."
"Ding! Misi utama [Mencapai Level 10] telah selesai, hadiah 1x [Golden Egg]."
"Ding! Tugas baru telah dibuat"
Zuki memeriksa [Tas] nya, didalam sebuah kotak terdapat telur berwarna keemasan. Zuki menyentuhnya.
[Golden Egg]
Setelah menetas memberikan 1x monster buas (random).
Item terikat, tidak bisa diperjualbelikan.
--
Zuki menekan tombol tetaskan dibawah deskripsi [Golden Egg]. Tak berapa lama, terdengar suara.
"Ding! [Golden Egg] berhasil ditetaskan"
"Ding! Player mendapatkan Phindragon (SS). Summon pet?"
"Summon!" Kata Zuki antusias. Phindragon? Monster seperti apa ini?
"Swosshh", di depan Zuki muncul kabut berwarna silver kemerahan, beberapa saat kemudian kabut itu samar-samar berubah bentuk menjadi seekor monster.
Monster itu berbadan besar, tingginya mencapai 1 meter, mencapai pinggang Zuki. Warna kulitnya silver dengan bulu-bulu halus bersemburat merah. Di punggung monster terdapat sayap kecil. Di kepala terdapat dua tanduk kecil berwarna silver. Di keempat kakinya terdapat cakar yang juga berwarna silver. Ekornya yang berwarna silver menjuntai panjang.
[Phindragon]
Level: 1
Exp: 0/100
Monster buas legendaris, persilangan Phoenix dan Dragon.
Skill 1. Dragon Roar - Memberikan bonus +10 stats ke diri sendiri dan grup.
--
"Roarrr!" Monster itu mengaum, seolah-olah menyapa Zuki.
Zuki merasakan kekuatannya bertambah. Zuki merasakan ada tali tak kasat mata yang menghubungkan dirinya dengan monster didepannya ini.
"Mulai sekarang nama kamu, Dodo!"
Dodo hanya mengangkat telinga kirinya, hidungnya mengendus, kemudian berlari ke arah bangkai Gorilla Yak.
"Nyam nyam nyam!", Dodo menyantap tubuh Gorilla Yak dengan mudah.
"Master, daging monster ini enak, master!" terdengar suara seperti anak kecil.
"Eh!, kamu bisa bicara?" Tanya Zuki sambil lari mendekati Dodo yang sibuk merobek dan mengunyah tubuh Gorilla Yak.
"Nyam nyam nyam!" Dodo tidak menjawab, tetapi terus mengunyah. Berselang 10 menit, tubuh monster Gorilla Yak yang besar itu lenyap tak bersisa. Daging dan tulangnya dilahap Dodo.
"Slurppp!"
"Master, Dodo ngantuk!" Kata Dodo yang kemudian berubah menjadi kabut hijau dan lenyap. Dodo kembali ke panel pet.
[Dodo]
Tidak bisa disummon. Dalam proses evolusi, 12 jam.
--
"Apa? Baru saja disummon sudah ber-evolusi. Tapi, evolusi itu apa ya?"
Tak mau pusing, Zuki melanjutkan perjalanan, mencari tempat untuk bermalam. Tempat ini tidak aman karena Zuki bisa mencium bau darah di udara.
Zuki menemukan sebuah gua kecil di sebuah tebing. Zuki menggunakan tali berkait untuk memanjat tebing. Gua ini tidak dalam, hanya sekitar 3 meter saja, sebenarnya lebih tepat disebut lubang, lumayanlah buat beristirahat. Zuki menaburkan potion anti binatang liar di pintu gua, mencegah binatang kecil seperti ular dan serangga memasuki gua.
Sambil memakan ransum daging yang dikeringkan, Zuki membuka layar [Tugas]. Dibawah tugas utama terdapat sebuah tugas baru yang belum dibuka.
[Temukan Harta Gurkha]
Perampok Gurkha meninggalkan hartanya di sebuah gua. Temukan dan dapatkan hartanya.
Rating: A
--
Zuki memeriksa [Tas] nya, Zuki menemukan sebuah map berwarna hitam di sana. Zuki membukanya.
Terdapat tanda bulat yang menandai posisi Zuki saat ini dan tanda anak panah yang mengarah ke utara dari posisi Zuki saat ini.
"Mmmm, ini kan Air Terjun Batu Bintang! Berarti gua tempat Gurkha menyembunyikan hartanya ada di gua ini."
"Ha ha ha, ini namanya sekalian menyelam minum air!"
Setelah itu Zuki memeriksa [Toko], melihat-lihat barang yang dijual.
"Mmmmm, Toko ini menjual skill grade SSS, tapi harganya mahal sekali, 100 juta gold!"
"Oh, di sini juga ada potion legendaris."
[Air Kehidupan]
Potion yang menyembuhkan segala penyakit, kecuali kematian.
Harga: 10 juta gold
--
"Oh F##$&!!*k, 10 juta gold!"
Tiba-tiba mata-mata Zuki tertarik pada sebuah item di bagian serbaneka.
[Adventurer Pack]
Ketika dibuka akan memberikan minimal 1 gold. Berpeluang mendapatkan item grade F - grade SS.
Harga: 10 gold
Pembelian dibatasi 10 pack per-hari.
--
"Beli 10 pack!"
"Buka semua!" Perintah Zuki dengan percaya diri.
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
Terdengar sepuluh kali pesan yang sama menyambung perintah Zuki.
"Apa! Semuanya cuma dapat 1 gold?"
"Ding! Player mendapatkan title tersembunyi. [Penjudi Kecil]"
[Penjudi Kecil]
Luck +10
Gelar yang didapatkan setelah kalah berturut-turut.
--
"Eh!"
Malam beranjak semakin gelap, Zuki masih sibuk dengan systemnya. Malam itu berlalu dengan tenang tanpa gangguan. Hanya sesekali terdengar suara makian, bunyi serangga dan auman binatang buas di kejauhan.