"Ding! Player naik level"
"Ding! Bagian kedua tugas [Membersihkan Kuil Gaia] telah selesai. Hadiah: level player dan pet +1, 10.000 koin gold. 1x SS Adventurer Pack dan 1x Medali Gaia Envoy.
"Ding! Player telah menyelesaikan tugas [Membersihkan Kuil Gaia]. Hadiah: level player +1, 20.000 koin gold. 1x SS Adventurer Pack, Gaia reputasi +500 dan 100x [Universe Crystal]"
Ding! Tugas baru telah dibuat"
Notifikasi dari system terdengar berturut-turut, terdengar sangat merdu di telinga Zuki. Level Zuki meningkat menjadi 21 hanya dengan menyelesaikan 1 dungeon saja.
Zuki menjadi antusias, berapa banyak dungeon di Kerajaan Langko? Kalau empire? Di lima benua?
"Aku akan menaklukkan semua dungeon yang ada! Ha ha ha" Tekad Zuki
Sebelum memeriksa status dan tugas, Zuki pergi memeriksa item-item yang berhamburan dari tubuh Gurkha. Zuki mendapatkan 1 set heavy armor biru untuk level 20 ke atas yang terdiri dari baju tempur (armor), pelindung bahu (bracer), celana, sepatu, helm dan jubah. Melihat stats set armor itu, Zuki memilih untuk menggunakannya.
[Corrupted Armor Set]
Attack +500
Def +500
Skill:
1. Blitz Attack - Serangan seketika, cooldown 1 jam.
Special Effect:
1. Bandit Awareness - Bisa mendeteksi bandit dalam radius 100m
2. Respect - Reputasi di kalangan bandit meningkat
--
Zuki juga mendapatkan golok yang digunakan Gurkha.
[Dark Star Saber]
Attack: 2000
Grade: S
Harga: 20.000 gold
--
Meskipun grade saber ini termasuk bagus, golok ini biasa saja, hanya attack-nya saja yang besar, tanpa opsi lain. Zuki memilih untuk menjualnya dengan beberapa perlengkapan yang dia dapatkan dari monster lainnya.
"Apa ini?"
Zuki memegang batu sebesar telapak tangan bayi berwarna putih yang memancarkan pendar keemasan.
[Gaia Fragment]
Sisa bahan yang digunakan Gaia ketika menciptakan dunia. Bisa digunakan untuk sintesis item. Efek tidak diketahui.
--
Iseng-iseng Zuki membuka layar [Syntesis], Zuki meletakkan busur [Moon Feather Bow] nya dan [Gaia Fragment], ingin melihat apakah bisa di sintesis. Ternyata bisa! Di kotak besar hasil sintesis, muncul busur baru yang mirip dengan [Feather Bow] tetapi lain. Busur ini berwarna orange.
Melihat itu Zuki tanpa ragu menekan tombol mulai.
"Ding! sintesis berhasil, mendapatkan [Gaia Feather Bow]"
[Gaia Feather Bow]
Attack: 1000
Busur yang diberkahi peri gunung dan Gaia.
Skill 1 Moon Glow - Menambah kecepatan gerak player selama 10 menit, cooldown 1 jam
Skill 2 Gaia Blessing (pasif) - Meningkatkan regenerasi HP dan MP player sebesar 10% selama menggunakan busur.
Skill 3 (Sealed)
Skill 4 (Sealed)
Skill 5 (Sealed)
Terikat dengan darah. Hanya bisa digunakan oleh Utusan Gaia.
--
"Utusan Gaia? Bukankah aku juga mendapatkan Medali Gaia Envoy? Apakah ada hubungannya? Coba aku lihat!" Zuki mengambil medali berwarna putih keemasan dari [Tas].
[Medali Gaia Envoy]
Tanda identitas sebagai Utusan Gaia.
Skill 1. Gaia Teleport - Bisa berpindah ke Kuil Gaia yang pernah dikunjungi.
Skill 2. Revere - Pengikut Gaia akan mendengarkan kata-kata pemegang medali.
Terikat dengan darah. Hanya bisa digunakan oleh Zuki Lada.
--
Saat Zuki sedang sibuk memeriksa item-item drop yang dijatuhkan oleh Gurkha, suasana gua mengalami perubahan drastis. Gua yang sebelumnya berupa labirin melingkar seperti obat nyamuk menghilang, digantikan padang rerumputan dengan pepohonan, bunga dan tanaman herbal. Hewan-hewan kecil sperti kelinci, menjangan dan burung-burung mulai bermunculan.
Selain itu, beberapa bangunan berwarna putih dengan nuansa keemasan muncul. Ruang altar berubah menjadi bangunan berwarna putih dengan kubah dan menara yang juga berwarna putih. Di depan ruangan altar terdapat air mancur yang indah sekali, airnya mengalir membentuk parit kecil yang terhubung dengan Sungai Batu Bintang, kita sebut saja begitu.
Di antara air mancur dan ruang altar terdapat jalan setapak yang menghubungkan altar dengan bagian lain kuil. Langit-langit Gua Batu Bintang juga berubah. Langit-langit yang semula bebatuan berwarna hitam gelap berubah menjadi tembus pandang, kita bisa melihat langit, cahaya matahari dan awan dari dalam gua.
Zuki sendiri tidak menyadari perubahan di luar ruang altar. Setelah cahaya di dalam ruangan menjadi lebih terang baru Zuki menyadari perubahan di ruang altar.
Dinding dan langit-langit ruang altar dihiasi pualam berwarna putih. Singgasana setinggi 2 meter-an itu sudah lenyap. Digantikan dengan meja persembahan yang terbuat dari pualam putih. Di atas meja persembahan tergeletak sebatang bunga yang masih segar. Di depan meja persembahan berdiri dengan anggun patung dewi yang memancarkan aura keibuan. Selain meja persembahan, bunga dan patung, tidak ada patung atau benda lain lagi.
Saat Zuki berdiri di depan meja persembahan dan terpana menatap patung Gaia, di dalam hatinya muncul keinginan untuk berlutut. Tanpa sadar, Zuki pun berlutut, seperti berlututnya seorang anak di depan ibunya.
Tiba-tiba Zuki merasa patung Gaia tersenyum. Di benaknya terdengar suara.
"Terima kasih!"
"Dengan ini aku menganugerahkan gelar Utusan Gaia kepadamu. Aku juga akan memberimu tugas, bersihkan kuil-kuil gaia yang lain dari monster dan para pengikut yang tersesat."
"Mulai saat ini, kuil ini akan terbuka untuk para pengikut."
Setelah menunggu beberapa saat, Zuki dengan hati-hati berjalan mundur dan keluar dari ruangan altar. Saat keluar, Zuki terkaget-kaget dengan perubahan di luar ruangan.
"Tuan Envoy, selamat datang!" Suara yang bening menyapanya.
Seorang gadis yang menggunakan kain transparan menutupi hidung dan mulutnya berdiri menyapa Zuki. Zuki otomatis mengepalkan tangannya, siap melancarkan serangan. Tetapi ketika melihat status gadis itu, Zuki menjadi lega.
[Mia - Gaia Servant]
Pelayan yang memberikan seluruh hidupnya untuk Gaia.
--
"Oh ... hai!" Zuki bingung membalas apa.
"Karena hari sudah malam, saya akan mengantarkan Tuan Envoy ke Guest House untuk beristirahat"
"Ok!" Kata Zuki pendek.
Zuki mengikuti Mia dengan berjalan disampingnya ke arah Guest House. Selama perjalan, Zuki terkagum-kagum melihat perubahan di dalam gua. Zuki juga melihat tanaman herbal tumbuh dengan suburnya di kiri-kanan jalan, beberapa herbal tidak dikenalnya.
"Mia, apakah aku boleh mengambil herbal disini?" Tanya Zuki kepada Mia.
"Tentu saja, anda adalah Gaia Envoy. Anda bisa melakukan banyak hal di Kuil Gaia."
"Banyak hal? Tidak semua?" Tanya Zuki dengan wajah menyeringai.
"Tentu saja tidak semua. Kuil Gaia milik Gaia, hanya dia yang bisa melakukan apapun." Tegas Mia dengan serius, tidak menyadari pertanyaan main-main dari Zuki.
"Oh ya, Gaia Envoy itu kedudukannya seperti apa?" Tanya Zuki.
Mia menghentikan langkahnya, "Anda tidak tahu?" Herannya.
"Bukankah anda Gaia Envoy?"
"Ya betul, tetapi aku baru saja menjadi Gaia Envoy, Gaia tidak menjelaskan apapun kepadaku"
"Gaia Envoy adalah utusan yang bertugas untuk membantu kuil Gaia. Biasanya Gaia Envoy di angkat dari Gaia Servant oleh Kepala Kuil, jadi posisi Tuan Envoy lebih tinggi dari saya."
"Kepala kuil? Apakah kuil ini juga memiliki kepala kuil?"
"Tidak ada, di kuil ini hanya ada aku." Jawab Mia.
"Kuil ini spesial, tidak sembarang orang bisa mengunjungi kuil ini karena letaknya yang tersembunyi."
"Tuan Envoy, kita sudah sampai" Kata Mia, sesampainya di sebuah bangunan kecil.
"Anda bisa tinggal disini selama yang anda mau. Tuan Envoy, selamat beristirahat!" Sambungnya, seraya berbalik meninggalkan Zuki.
Memandangi punggung Mia yang semakin menjauh dan kemudia hilang, Zuki mengingat kembali apa yang diajarkan di kelas persiapan tentang Gaia.
Gaia adalah dewi yang paling banyak di sembah penduduk di lima benua. Karena Gaia-lah yang menciptakan dunia yang mereka tinggali. Gaia juga menjadi nama agama yang dianut para pengikut Gaia. Banyak kerajaan yang menjadikan Gaia sebagai agama resmi dan pelindung kerajaan mereka, termasuk kerajaan Langko. Tetapi, penganut Gaia yang termasuk taat, yang Zuki kenal baru-lah Mia saja.
Kuil Gaia yang Zuki tahu hanya ada di Desa Jangkuk, Zuki sendiri pernah kesana bersama teman-temannya, ketika pertama kali tiba di Desa Jangkuk. Kuil Gaia di Desa Jangkuk tidak terlalu ramai, hanya terlihat beberapa orang tua dan anak-anak yang bermain di halaman kuil. Zuki sendiri tidak terlalu mengenal Gaia sebagai agama dan dewi. Hanya kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan saja yang masih mempraktikkannya dengan penuh.
Para pemburu di Dusun Tepian, termasuk Zuki lebih banyak menyembah Dewa Gunung Anjan, yang memberikan binatang buruan dan melindungi mereka selagi di hutan. Penduduk yang hidup di sekitar Sungai Jangkuk memilih menyembah Dewa Sungai.
--
Selesai mandi, Zuki memeriksa statusnya.
[Status]
Player: Zuki
Level: 21
Exp: 950/125000
Gold: 59700
HP: 7950 (+1500)
MP: 6550 (+700)
STR: 105 (+50)
STA: 165 (+50)
INT: 90 (+25)
AGI: 45 (+25)
Luck: 20
Attribut Point: 9
--
Perlengkapan yang berasal dari drop Gurkha memberikan lebih banyak stat untuk STR dan STA, jadi Zuki memilih untuk menambah INT dan AGI menjadi 95 dan 49.
Tidak lupa Zuki membeli 10 jatah [Adventurer Pack], siapa tahu beruntung dan mendapatkan item bagus.
"Buka semua!" Perintah Zuki dengan percaya diri.
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Ding! Selamat, player mendapatkan 1 gold."
"Arggggg! $#&$^%#*!"