Arka dan Diana berada di kolam yang dibentuk seperti Danau, rumput hijau buatan, dan pohon bunga sakura.
"Ya Allah ini nyata ... Bagusnya ... Pasti mahalnya beginian, bisa hidup lagi bunga sakuranya," ucap Diana.
"Ayo. Mbaknya nggak usah bingung, ayo sini," ajak Arka lalu menyandarkan sepedanya.
"Ini benar-benar indah ... SubhanaAllah..." takjub Diana tidak mengedipkan mata.
"Tapi kehidupan ku tragis mbak! menyedih kan! Aku anak kaya raya, tapi merana," ucap Arka kurang jelas.
Diana mengajaknya duduk. "Ayo ngobrol sini," ujarnya sambil menepuk kursi di sampingnya.
"Bau Coffe ... Eeem " Arka, mengambil kopi yang di bawa Bik Nah Chef di rumah Arka sejak 18 tahun yang lalu, ia cantik walau sudah mulai keriput.
"Makasih chef cantik ku ..." goda Arka, bik Nah tersenyum lalu pergi.
"Silah kan Mbak, menyuprut coffe adalah sesuatu yang seru dan nikmat," ucap Arka dengan minum.
"Dimana orang tuamu?" tanya Diana ingin tau. Sambil memutar cangkir cofenya.