Saat ini mereka telah sampai di apartemen Keen. Mereka baru saja masuk tapi, Inara langsung berbalik dan memanggil nama Keen membuatnya berhenti berjalan.
Sepertinya Laki-laki itu, Inara belum peka tentang tekanan batin yang gadis itu rasakan setelah kejadian lamaran di bawah Menara Eiffel.
"Iya Inara?" Jawab Keen tersenyum manis. Rasa bahagianya belum juga hilang.
"Aku- aku ingin minta maaf," ucap Inara terbata-bata.
Keen mengernyitkan dahi pertanda dia bingung dengan sikap Inara, "Minta maaf untuk apa, Inara? Kamu tidak punya salah sama sekali."
"Aku ingin mengembalikan cincin ini."
Kerutan di dahi Keen semakin nampak jelas setalah mendengar kata-kata Inara. Senyumannya perlahan pudar ketika Inara melepaskan cincin di tangannya dan mengulurkannya pada Keen.
"Apa maksud kamu? Kenapa kamu kembalikan cincin ini?"
"Maaf aku tidak bisa, Keen. Aku tidak ingin menikah denganmu."