Kanaya memakai baju itu untuk di tunjukkan kepada Rani. Rasa kagum Rani semakin bertambah, tatkala melihat Kanya semakin tampak berbeda dengan pakaian yang Kanaya kenakan.
"Wah ...." Rani menutup mulutnya dengan kedua tangan untuk mengungkapkan rasa takjubnya.
"He he." Kanaya ikut terkekeh pelan.
"Ya sudah, kita berangkat."
Mereka akhirnya berangkat ke acara yang sejak tadi mereka angan-angankan. Kanaya dan Rani berjalan menuju mobil taksi yang menunggu mereka. Untung saja Pak sopir sabar menunggu mereka selama itu, sampai selesai merias wajah.
****
Gibran tersenyum saat melihat Kanaya keluar mobil taksi dengan Rani tidak dengan seorang laki-laki. Gibran terdiam terpaku saat melihat perubahan Kanaya yang lebih tampak berbeda. Tanpa Gibran sadari, ia mengangkat sudut bibirnya tersenyum, seolah menggambarkan rasa senang pada hatinya melihat Kanaya tampil beda.