Rani tersenyum tipis, lalu ia diam sejenak untuk berpikir. Sepertinya ia memiliki rencana yang cukup meresahkan.
"Aduh, gimana ini Nay. Kalau sudah bilang suruh makeover tidak bisa di batalkan. Bisa-bisa kamu di denda oleh pemilik salon," ujar Rani penuh drama.
Kanaya mengeryitkan keningnya. "Apa?" Kanaya tidak menyangka akan terjadi hal semacam ini.
"Gimana?" Perempuan itu lalu tersenyum dalam hati. Entah apa rencananya melakukan ini pada Kanaya.
"Gimana ini?" Kanaya-pun semakin panik di buatnya.
"Bagaimana Mbak? Kita mulai sekarang bisa?" Tanya pekerja salon itu dengan tersenyum ramah.
"Gini, lebih baik kamu mau saja di make over. Toh, kamu kan terlanjur pesan, pasti juga akan tetap suruh bayar. Lebih baik kamu mau membayar tapi dirias, daripada kamu disuruh bayar tapi tidak dirias." Semua perkataan Rani cukup membuat Kanaya kebingungan.
"Aku tidak mengerti maksud kamu, terserah kamu aja, baiknya aja." Putus perempuan itu meskipun dalam pikiran kebingungan untuk membayar.