Seorang cewek dengan rambut panjang terurainya terus memberikan hantaman dengan beringas dan membuat samsak di hadapannya kini terpantul kesana kemari.
Dengan tubuh ramping berbalut mini top dan legging hitam itu membuatnya dengan ringan menggerakkan tubuhnya yang lihai menendang dan meninju segala arah.
"Huff..." Ia berhenti sejenak sembari mengusap keringatnya menggunakan handuk kecil yang tergantung di tali ring, dan meminum air botol yang telah ia siapkan sebelumnya.
Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..
"Yah, Mom?"
"Kamu di mana sayang? Mommy udah buatin sarapan loh"
"Valen abis latihan, Mommy tunggu 10 menit yah" Balasnya yang kemudian mematikan panggilan itu.
Valencia Beatrice, seorang cewek yang berumur 17 tahun dan memiliki segudang bakat, kepintaran di atas rata-rata bahkan ia mempunyai perusahaan atas namanya. VLC Group, perusahaan dalam bidang Fashion yang terbentuk dari otak cerdas Valen dan di kembangkan dan di jalankan oleh Mommynya. Ia juga dikaruniai wajah cantik bak seorang Dewi. Tapi jangan salah sangka, kata Dewi hanya bisa menggambarkan wajahnya. Sedangkan untuk sifatnya, mungkin ia akan cocok dengan panggilan Devil. Seorang cewek yang sangat liar jika bertarung dan seseorang cewek yang tak pernah memberi ampun pada musuh atau orang yang mengusiknya.
Tak hanya itu, dia juga adalah seorang putri dari wanita yang sangat berpengaruh dan yang sangat di takuti , yaitu Vanya Beatrice, ketua dari gangster Lyon, perkumpulan orang-orang menakutkan dari segala penjuru negeri. Berkat ajaran Mommynya itulah yang membentuk sifat keras Valen yang sekarang dibanding sifat lemahnya 12 tahun yang lalu.
🐾🐾🐾
"Apa kamu yakin honey?" Tanya seorang wanita cantik yang tak lain adalah Mommynya.
"Iyah Mom, mungkin ini sudah saatnya. Lagian aku sudah jauh lebih siap untuk melakukannya" Balas sang anak dengan smirk khasnya.
"Baiklah. Mommy tentu percaya sama Valen, anak Mommy kini sudah hampir setara dengan Mommynya" Balas Anya-Mommy Valen, sambil mengusap lembut puncak kepalanya.
"Mommy hanya perlu menyiapkan aku rumah di sana dan mendaftarkan ku di Alexander School"
UHUK
"Ada apa Mom?" Tanya Valen sambil memberikan Mommynya segelas air.
"Apa kamu tau tentang pemilik sekolah itu?"
"Tentu. Dia adalah sahabat ibuku setelah Mommy, kan?" Jawab Valen dengan tangan yang menopang dagu dan tak lupa dengan senyum penuh maknanya.
"Sepertinya putri Mommy punya rencana yang bagus yah? Baiklah, Mommy akan mengurus semuanya. Jika kamu butuh sesuatu kamu tinggal telfon Mommy saja dan jangan lupa Lyon juga akan selalu ada di belakang mu" Ucap sang Mommy dengan senyuman bangganya. Sepertinya ia sudah tidak perlu mengawasi putrinya, karna kini Valen sudah menjadi sosok yang melebihi ekspektasinya.
"Maafkan aku Alice, karna aku telah membesarkan putrimu dengan cara yang sangat kau hindari. Setidaknya kini dia bisa melindungi dirinya sendiri" Batin Anya yang masih tersenyum ke arah Valen.
🐾🐾🐾
👊🏻Girls Squad👊🏻
ValenciaB
I will comeback!!
NadhifaX
What?!
GabyA
(2)
NadhifaX
Dasar plagiat!
GabyA
Bodo.
GabyA
Lo baliknya kapan, Val?
NadhifaX
(2)
GabyA
🙄
ValenciaB
Lusa
NadhifaX
Jadi tugas gue udah selesai kan?
ValenciaB
Hmm
Ohiya, Gab
Besok lo urus kepindahan lo ke AS
*AS(Alexander School)
GabyA
Gaada drama kek Ifa kan?
NadhifaX
Lo bilangin gue drama?🤬
GabyA
Emang drama kan?
Sok polos padahal....🤐
NadhifaX
Wahh, harusnya lo terimakasih
sama teman lo ini, karna rela
jadi jelek padahal mah udah cantik
dan rela di jadiin bahan bullyan:')
Dan lagi, gue emang polos yah🤪
ValenciaB
Hm iyain
Yes. Dah gaada drama lagi
Semua info dari Ifa dah cukup
NadhifaX
Untung lo pada sahabat gue yah.
GabyA
Yayaya.
Lo gausah masuk besok,
temenin gue urus pindahan.
NadhifaX
Idih dasar set*n penghasut,
tapi oke deh, gue juga malas
masuk.
GabyA
Lo ngomong kasar?😏
NadhifaX
Gak. Gue ngetik kok😊
GabyA
Serah U🤐
NadhifaX
😝
Valen mematikan layar ponselnya, membiarkan kedua sahabatnya itu berdebat. Yah hal ini sudah menjadi kebiasaan saat mereka berkumpul di sebuah percakapan dan tentunya Valen tidak pernah ikut campur pada perdebatan mereka.
Berbicara tentang ketiga sahabat itu, mereka di pertemukan dengan cara yang tidak biasa. Saat itu Gaby kabur ke Amerika karna perceraian orangtuanya dan menghabiskan waktunya di salah satu Bar terkenal di tempat itu. Sedangkan Ifa, ia ikut Mamanya ke perkumpulan pelacur di Amerika, Ifa yang saat itu masih SMP, merasa aneh dengan sekitarnya hingga ia pergi secara diam-diam dan tidak sengaja melihat gedung yang di datangi banyak orang, tempat itu adalah Bar. Begitu pula dengan Valen yang juga masuk ke Bar itu untuk menjalankan sebuah misi. Misi pertama sekaligus pembunuhan pertamanya.
Seorang gadis yang masih bersenang-senang, seorang gadis yang tak mengerti dengan tempat yang ia datangi, dan seorang gadis yang saat itu asik memainkan pisau tajamnya di tubuh seseorang. Hingga suara nyaring sirene polisi membuat ketiganya bertemu dan berlari bersama, juga tertawa bersama setelah berhasil melarikan diri. Tak ada perkenalan dan tak ada rasa canggung, mereka saat itu juga merasa nyaman dengan kehadiran masing-masing. Karna saat itu mereka menyadari bahwa 'mungkin' mereka punya nasib yang sama.
"Wait me, Nesha" Gumam Valen dengan senyuman penuh maknanya. Membayangkan 'sesuatu' membuatnya sudah tak sabar untuk kembali. Kembali membalaskan semua siksaan yang pernah ia terima.
Satu ajaran Mommynya yang sangat melekat di otaknya,
Tidak perlu menjadi baik. Kamu hanya perlu membalas apa yang kamu terima. Membalas 10 kali lipat dari yang kamu terima dari mereka.
🐾🐾🐾
Sudah setengah jam lamanya Valen menginjakkan kakinya di Bandara Soekarno Hatta, dan selama itu pula ia menunggu teman-temannya. Beruntunglah yang membuatnya menunggu adalah sahabatnya, jika itu orang lain, maka umurnya akan berakhir hari ini.
"VALENNNN AMISYUUUUU" Teriak seseorang yang tiba-tiba muncul dan memeluk erat tubuh Valen, yah siapa lagi kalau bukan Ifa.
Berbeda dengan Ifa, Gaby datang dengan santainya. Memasukkan satu tangan di saku celananya dan satu tangannya lagi sibuk memainkan kunci mobilnya.
"Lama" Balas Valen datar. Sungguh ia sangat kesal sekarang.
"Bukan salah gue yah, tuh temen lo yang ngaret" Ucap Gaby sambil menunjuk Ifa dengan ekor matanya.
"Hehe, kan dandan dulu Val"
"Cih"
"Btw kalian udah bawa semua barang kalian di Mansion gue kan?" Tanya Valen sembari mereka memasuki mobil milik Gaby.
Valen memang mengajak sahabatnya untuk tinggal bersamanya di Mansion yang telah di siapkan Mommynya. Selain agar mereka bisa membuat rencana dengan mudah, juga bisa membuat kedua sahabatnya tidak perlu tinggal di rumah yang kosong tanpa ada yang menemani mereka.
"Udah dong! Dari kemarin malah, abis ngurus kepindahannya Gaby, kita langsung atur barang di mansion lo" Jawab Ifa antusias, karna saat-saat seperti inilah yang ia tunggu dari dulu. Berkumpul bersama orang tersayangnya.
"Btw gue gasabar liat ekspresi Nesha besok" Ucap Gaby yang mendapat anggukan oleh kedua sahabatnya.
🐾🐾🐾
Wajib ninggalin jejak🐾