Chereads / VALENCIA / Chapter 6 - Part 5

Chapter 6 - Part 5

"Valen dimana sehhhh" 

Ifa dengan wajah merenggutnya trus menghentakkan kakinya di meje belajarnya, "Abis buat sekolah heboh langsung kabur gitu aja, emang yah temen lo itu" Lanjutnya dengan dongkol. Pasalnya sekolah mereka kini sedang heboh dengan tiga berita. 

Pertama, berita tentang Valen yang membunuh ibunya. Kedua, Valen dan Kelvin pacaran. Dan yang ketiga, Nesha yang 'mungkin' gagal bertunangan dengan Kelvin. 

Dan yang menjadi bintang utama topik itu tak menunjukkan batang hidungnya alias menghilang. Nesha mungkin telah di pulangkan. Tapi tak ada kabar sama sekali dari Kelvin dan Valen. Entah mereka sedang ada di mana dan sedang melakukan apa.

Gaby yang sedang memainkan gamenya, kini mendongak, "Lo telpon gih"

"Udah By, udah 80 kali malah. Tapi gak di angkat" 

Gaby hanya mengedikkan bahu, "Yaudah biarin aja. Valen ga mungkin hilang, palingan ntar ketemu di rumah"

"Lagian kapan mereka pacarannya coba. Valen sama kita hampir 24 jam. Di kantin juga tadi gak ada tanda-tanda pacaran, dan sekarang malah heboh berita mereka pacaran? Dari kapannnnnnnn" Lagi Ifa dengan dongkolnya menendang mejanya.

"Hm" Balas Gaby yang sudah malas membuka suaranya, dia masih asik dengan game onlinenya.

"Nadhifaaaaa Abyyyyy" Teriak seseorang sambil berlari memasuki kelas XI IPA 2.

Gaby yang langsung mematikan gamenya, menatap tajam orang itu, "Lo manggil gue apa?"

"Ha? Apa? Kenapa? Jessica salah apa?" Tanya Jessica yang sontak memundurkan badannya. Sinyal bahaya, batinnya.

"Gaby, Jes" Sahut Ifa membenarkan. Tentu dia tau siapa perempuan ini, siapa yang tidak kenal pacar dari salah satu mostwanted Alexander, Jessica Alegra, pacar dari Delvin Darmian.

Jessica terkekeh sambil mengangkat dua jarinya, "Hehehe, sorry"

"Ohiya! Hampir lupa, kalian pasti nyariin Valen kan? Mau ikut bareng Gue gak?" 

Ifa mengerutkan keningnya bingung, "Hah? Maksudnya? Apa hubungannya kami cari Valen dengan ikut sama lo? 

"Valen lagi ikut tawuran sama gengnya Kelvin"

"HA?!" Pekik Ifa sambil menggebrak meja. "Tuh anak menghilang tiba-tiba dan sekarang malah ikut tawuran?" 

"Tawuran dimana" Tanya Gaby yang kini sudah berdiri siap untuk bergegas.

"Udah ikut aja" Balas Jessica yang langsung diikuti oleh Gaby dan Ifa. Tak lupa mereka juga membereskan barang mereka. Tak mungkin mereka kembali ke sekolah lagi kan?

"Hehe berhasil!" Sorak Jessica dalam hati. Sebenarnya tadi itu…

Flashback

"Piannn ikuttt" Rengek Jessica sambil mengayunkan lengan Dede.

"Gak"

"Kenapa seh! Aku ikut yah yah yah" Lagi dengan puppy eyesnya, Jessica menatap mata Dede.

Dede menghela nafas sejenak, "Ga boleh Jes, di sana tuh bahaya, kamu bisa kena serangan Mereke juga, apalagi yang turun sekarang cuma tim inti, kalo ada tim lainnya yah gapapa, ada yang jagain kamu, tapi sekarang yang pergi cuma kami berempat aja, dan lawan kami juga banyak, ngerti kan sayang" Jelas Dede panjang lebar dan berhasil membuat Jessica bungkam.

Hingga tak sengaja ia mendengar suara Ardi yang sedang menerima telfon,

"Lo bareng Valen? Lo bawa anak orang tawuran? Gila lo" 

Hehe.

Flashback off

Jadi itulah alasan Jessica memanggil Gaby dan Ifa. Gaby kan pintar berkelahi, jadi aman-aman aja kan? Gaby pasti ngelindungin dia kalau dia mepet-mepet kan?

🐾🐾🐾

"Lo jangan harap gue bakal ngelindungin lo" Ucap Kelvin yang sedang berdiri di depan rombongan geng Marlos dan geng Blasto, bersama Valen.

Valen menyeringai, "Gue juga ga butuh" 

Valen mengikat tinggi rambutnya dan memperlihatkan tato bergambar setangkai mawar di tengkuknya.

"Ah jadi lo cewe yang udah nyerang ketua Marlos?" Tanya Gery, ketua dari geng Blasto.

"Kalo iya emang kenapa?" Balas Valen dengan smirk andalannya. 

BRUMM BRUMM

Suara deruman motor menarik perhatian mereka bersamaan dengan munculnya Dede, Ardi dan Raka.

Dede yang pertama kali sampai, langsung menatap ke arah Valen, "Wah beneran ikut lo?" 

"Cih! Katanya tadi ga mau gabung sama geng kita" Lanjut Ardi yang juga kini sudah berdiri di dekat mereka.

Valen hanya mengedikkan bahu.

Raka yang terakhir datang, membuka beberapa kancing atas kemejanya. Menampilkan sisi lain dari sang ketua OSIS itu.

5 lawan 60 dan tangan kosong melawan gerombolan bersenjata. Terlihat tidak seimbang, namun berbeda dengan kelima orang itu.

Melihat pemandangan di depan mereka, membuat ketua geng Blasto tertawa terbahak-bahak. Apa mereka serius melawan dua geng hanya dengan 5 orang? Itupun salah satu dari mereka itu cewe. Dasar angkuh, batinnya.

Valen terlebih dahulu melempar kemeja yang ia pakai dan tersisa kaos oblongnya. Ia juga menurunkan sedikit laggingnya yang sebelumnya ia gulung. Tak lupa ia juga menyimpan koleksi pisaunya. Kali ini ia hanya perlu tangan kosong.

"Let's play" Ucap Valen yang saat itu juga langsung di serbu oleh beberapa anggota.

"Lo gak pake mainan lo lagi?" Tanya salah seorang yang sekarang tengah sibuk mencari celah untuk menonjok wajah cantik Valen.

Valen terus menghindari serangan, sembari mempelajari gerakan lawannya, "Sayangnya pisau gue terlalu berharga untuk tercemar darah kotor kalian"

Dengan halus Valen menundukkan badannya dan bersamaan dengan serangan yang ia tujukan pada lawan lainnya. Berkat kelihaiannya, dalam beberapa menit ia sudah membuat KO 5 orang.

Ia menyempatkan menoleh pada Kelvin dkk, dan saat itu juga ia melihat keberingasan Kelvin menghabisi 10 lawannya hanya dalam waktu 10 menit. Bahkan tanpa rasa kasihan sama sekali. Lawan yang menarik, batin Valen.

Valen hendak menghindar dari serangan balok dari lawan, namun saat melihat adanya keberadaan seseorang yang ia kenal, membuat fokusnya pecah.

BUKK

"Huaaaa VALEN" Teriak Ifa yang hendak ingin berlari namun langsung dihentikan oleh Gaby,

"Lo mau mati?!"

Melihat adanya orang baru, beberapa lawan mereka beralih ke Gaby dkk.

"Jessica! Kamu ngapain ke sini?!" Dede yang masih sibuk menghindari lawan, menyempatkan melihat ke arah kekasihnya itu.

"Lo fokus aja di sana, biar gue yang urus di sini!" Ucap Gaby sedikit berteriak.

Sudah cukup dengan Ifa, kini beban hidupnya bertambah satu orang. Nasib:')

Beruntunglah yang datang ke arah Gaby hanya 6-7 orang sehingga dia masih bisa bertarung sambil melindungi kedua bebannya itu. Sedangkan di tempat lain, Kelvin dengan ganasnya menghajar lawan yang tersisa, menyisakan masing-masing 2 lawan kepada Dede dkk. Sedangkan Valen, masih fokus melawan 5 orang bersenjata dengan keadaan kepala yang bercucuran darah.

Tidak butuh waktu lama, hanya dalam waktu 20 menit kini lawan mereka telah tersapu rata.

"Valennnn" Ifa yang merasa keadaan sudah aman, mendekat ke arah Valen, "Lo gapapa?"

"Hm, cuma tergores"

Ifa mendengus, "Tergores apanya, darah banyak gitu juga" 

Gaby juga mendekat ke arah Valen dan langsung membungkus kepala sahabatnya itu dengan sobekan kemejanya. Sedangkan di tempat lain,

"Jessica"

Jessica yang merasakan sinyal berbahaya, langsung menunjukkan deretan giginya, "Hehe sorry" 

"Btw makasih dah bantuin" Ucap Ardi saat Valen dkk mendekat ke arah mereka.

"Gua ga pernah bantuin kalian. Gue cuma selesain urusan gue sama geng Marlos" Balas Valen sambil mengambil kembali pisau kesayangannya. 

Raka sedikit meringis melihat keadaan Valen, "Kepala lo"

Valen tetap berjalan ke arah mobilnya, mengabaikan Dede dkk yang menatapnya ngeri. Kalau Kelvin mah mereka sudah terbiasa, namun Valen yang notebenenya adalah seorang 'cewe' menghabisi lawan banyak dengan beringas membuat mereka beranggapan, Valen adalah Kelvin versi perempuan.

Ah membahas Kelvin, ia sudah berlalu sejak tadi. 

🐾🐾🐾

"Aku gak mau tau, pokonya Alen harus di keluarin dari sekolah!" 

Diana hanya bisa menghela nafas melihat putrinya yang sama sekali tidak menyentuh makanannya. Ini semua gara-gara gadis pembunuh itu!

"Nesha sayang, Mama sama Papa juga lagi ngurusin malasah itu. Papa kamu juga pasti akan berbuat sesuatu. Kamu tunggu aja, minggu depan rapat keluarga dan rapat sekolah akan di mulai. Mama pastiin jala*g itu akan segera di keluarkan" Jelas Diana sambil terus membujuk anaknya.

Nesha sedikit merasa lebih baik dan akhirnya tersenyum, "Janji yah Ma?" 

"Iya sayang"

Valen, lo pikir dengan lo muncul tiba-tiba trus lo bakal bisa balas dendam ke gue? Lo tuh cuma anak buangan, lo gak akan bisa ngeraih gue yanh jauh di atas lo, tunggu aja lo bakal gue buat menyesal karna udah berani nyentuh milik gue.

Nesha tersenyum puas membayangkan hari dimana Valen akan dikeluarkan.

🐾🐾🐾

Wajib ninggalin jejak🐾