Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dorm 112

vkimtaev_001
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9.4k
Views
Synopsis
mencerita tentang sekelompok team, Dimulai dari kisah persahabatan, penghianatan, hingga percintaan yang mereka alami. team itu terdiri dari 10 orang yang mana ada 5 laki-laki dan 5 perempuan. mereka tinggal di sebuah dorm dimana dorm itu diberi nama dorm 112, dengan alasan 112 dalam bahasa turki ( 1= bir, 2= iki hampir menyerupai kata birbiriki yang berarti satu sama lain) mereka adalah sebuah team yang kuat hingga banyak para pengusaha takut dengan mereka karena cara berbisnis mereka sangat luar biasa walaupun masih muda, perselisihan sering terjadi hingga membuat perpecahan didalam persahabatan mereka, begitu banyak kesalahpahaman, hingga pengorbanan, membuat team mereka pecah. bagaimana kisah selanjutnya silakan baca.
VIEW MORE

Chapter 1 - Past Story

Selamat pagi pemirsa,

Berjumpa lagi dengan saya Kirana di hot news, yang akan memberikan kalian berita terbaru dan teraktual, 12 maret 2018.

Dikabarkan CEO YB Entertainment ditemukan tak bernyawa dalam keadaan mengenaskan di apartement miliknya diseoul, telah diselidiki oleh polisi yang membenarkan bahwa ini merupakan kasus pembunuhan berencana dimana ditemukan bukti berupa surat ditangan jenazah yang berisi "ini baru awalnya saja tunggu dan lihatlah yang akan terjadi selanjutnya", diduga pelaku adalah seorang pekerja di YB Entertainment, karena ditemukan sebuah ID cart di TKP namun foto dan juga nama pemilik ID cart tersebut  sudah pudar,

sekian berita yang dapat saya sampaikan pagi ini, saya kirana dan sampai jumpa lagi nanti siang, jangan lupa jaga kesehatan dan juga keselamatan anda, selamat pagi.

" hah menyedihkan sekali, apa menurutmu pemilik ID cart itu pelakunya?"

(Citra, 24 tahun single baik hati member dorm 112)

"heh, itu hanya trik murahan kau tahu bagaimana mungkin dia meninggalkan ID cartnya disana, itu hanya pengalihan saja"

(Yoona, 25 tahun single swag member dorm 112)

"ya mungkin saja ID cartnya jatuh tanpa ia sadari"

(Eric, 27 tahun playboy orang gila di dorm 112)

"sudahlah mengapa jadi kalian yang repot, biarkan polisi dan detektif yang memecahkan kasus ini"

(Ran, 27 tahun single cool leader dorm 112)

"sarapan sudah siap"

(Sana, 26 tahun single ibu didorm 112)

"waah bau apa ini mengapa harum sekali"

(K, 28 tahun berpacaran pemalas di dorm 112)

"aku memasak sup, cuci dulu wajahmu kemudian kita akan makan" ucap Sana

"hmmmm" jawab K

semua orang yang ada disana pergi keruang makan untuk sarapan, semuanya dalam keheningan tidak ada yang memulai pembicaraan, tiba-tiba Ran angkat bicara

"setelah sarapan datang keruang tengah bawa hasil laporan kalian, kita akan mendiskusikannya" jelas Ran

"baiklah" jawab semua

"Yoona kenapa kau makannya sangat sedikit? Apa kau tidak menyukai makanannya?" tanya Eric

"oh bukan begitu ini sangat enak, hanya saja aku tidak bisa makan banyak, jika aku banyak makan nanti akau akan muntah" jelas Yoona

"sebaiknya kau kedokter" saran Sana

"iya, Sana ada benarnya" timpal Citra

"aku sudah kedokter" jawab Yoona dengan cengiran khasnya

"lalu apa kata dokter?" tanya K

"dokternya malah mengatakan penyakit yang lain kepadaku" jawab Yoona dengan enteng membuat semua yang ada dimeja makan menghentikan makan mereka,

"penyakit yang lain! Penyakit apa?" tanya K tak percaya

"ah dokter bilang  bahwa aku harus melakukan operasi" ucap Yoona

"operasi apa?" tanya K lagi

"operasi untuk patah tulang pinggul" jawab Yoona

"pata tulang pinggul? Apa maksudnya mengapa kami tidak tahu apa-apa tentang itu" tanya Sana yang sangat kaget mendengar jawaban Yoona karena ia tak pernah tahu akan hal ini,

"tolong ceritakan dengan kami secara detail" tegas Eric

"ok aku akan jelaskan nanti setelah rapat" ucap Yoona

"kita akan rapat besok saja" ucap Ran dengan nada tak bersahabat

"ah ya baiklah, jadi 2 tahun yang lalu aku mengalami kecelakaan"

Flashback

"aku harus melamar kerja dimana lagi, hah mereka semua hanyalah orang bodoh yang menolak resume ku" teriakku di trotoar jalan membuat orang-orang yang lewat memandangiku,

aduh mengapa aku berteriak kan jadi malu, mau letak dimana wajah ku ini geramku sambil menutupi wajahku, dan tak jauh dari ku, ada anak kecil sedang mengejar kupu-kupu hingga ketengah jalan, dan dari kejauhan terlihat sebuah sepeda motor yang melaju kearah anak kecil itu, aku yang melihat itu sontak menjatuhkan tasku dan berlari arah anak itu, saat aku berhasil meraih anak itu stang sepeda motor itu menghantam pinggulku hingga membuat aku terjatuh dan membuat lutut dan tanganku terluka,

"dek apa kau baik-baik saja" bukannya peduli dengan luka ku sendiri aku malah khawatir dengan anak kecil itu

"kakak kaki dan tanganmu berdarah" ucapnya sambil menunjuk luka ku

"kakak tidak apa-apa ini hanya luka kecil" jawabku

semua orang yang ada disana melihat kearah kami, dan orang yang menabrak kamipun masih ada disana, sepertinya dia juga kaget atas kejadian ini, dan tak lama kemudian ada seorang wanita yang memanggil seseorang yang tak lain adalah anak laki-laki ini

"Haaan, nak kau tidak apa-apa?" seorang wanita paruh baya berlari kearah kami dan memeluk anak yang bernama Han itu,

"aku tidak apa-apa ma, tapi sepertinya kakak cantik ini terluka" jawabnya

"Nona sebaiknya kita kerumah sakit" ucap wanita itu

"ah saya baik-baik saja lagi pula ini hanya luka kecil" jelas aku,

aku yang masih terduduk dan binggung karena aku merasa kehilangan sesuatu, ya itu adalah tas ku.

"Nona itu tas anda" ucap seorang gadis berseragam SMA menyerahkan tas yang aku jatuhkan tadi

"terima kasih" balasku, dan bangun dari dudukku

"apa anda sedang mencari pekerjaan?" tanya wanita itu

"ah iya, tapi belum ada perusahaan yang mau menerima lamaran saya" jawab ku sedikit malu,

mengapa nona ini malah membahas pekerjaan membuatku malu saja, sebaiknya aku pergi untuk mengobati luka ku saja dahulu.

"benarkah? Kalau boleh tahu lulusan apa?" tanyanya lagi

"saya lulusan manajement bisnis S1" jawab ku

"benarkah, baguslah kalau begitu apa kamu ingin saya membantumu mendapatkan pekerjaan?"

"terima kasih atas tawarannya tapi tidak apa-apa saya bisa sendiri" jawabku

mengapa aku sangat sombong, yang benar saja mencari sendiri ini gila.

"sebaiknya kita obati dulu luka mu" ajaknya dan aku hanya mengangguk

kami bertiga pergi kerumah sakit terdekat untuk mengobati luka ku, Setelah selesai diobati kamipun memutuskan untuk kekafe untuk berbicara ringan.

"oh iya perkenalkan saya Lee Taeyon" ucap wanita tadi mengulurkan tangannya

"saya Yoona Kim" menyambut tangannya dan kamipun berjabat tangan

"campuran?" tanya Lee Teayon

"hm iya, ayah saya orang Korea dan ibu saya orang Kenada" jawab Yoona

"pantas saja kau sangat cantik"

"anda juga sangat cantik" balasku

"berapa usia mu?" tanya Lee Taeyon

"23 tahun" jawab ku

"kalau begitu panggil aku kakak saja" ujarnya

"iya baiklah"

"mengenai yang tadi terima kasih karena telah menyelamatkan anak saya" ucapnya dengan tulus

"kakak tidak perlu berterima kasih" ucapku

"bagaimanapun juga aku memang harus berterima kasih, dan untuk tawaranku tadi bisakah kau mempertimbangkannya lagi?" tanya nya

"sebenarnya saya memang sedikit kesulitan mencari pekerjaan tapi saya sedikit sungkan untuk menerima tawaran kakak" jelas ku

"tidak apa-apa kebetulan diperusahaan suamiku membutuhkan beberapa orang karyawan, jika kau bersedia aku bisa membawamu ke tempat kerja suamiku" ucapnya

"benarkah?" tanyaku tidak percaya saat mendengarnya.

End flashback