Beno yang sudah tenang berbaring di ranjang empuknya, harus terganggu karena seseorang yang terus-menerus menekan bel apartemennya.
Awalnya Beno tak ingin menggubris gangguan itu, dirinya hanya ingin beristirahat dengan tenang. Namun semakin lama dan semakin lama. Orang yang sedang menekan bel saat ini justru beralih menggedor pintu apartemennya.
Beno pun geram dan dengan gerakan kasar dirinya beranjak dari kasurnya seraya menuju pintu dengan langkah lebar, wajah penuh kemarahan.
Dengan satu hentakan keras Beno membuka pintu dan bersiap-siap ingin memaki orang yang sudah mengganggu ketenangannya.
Tapi saat Beno melihat siapa yang sedari tadi menekan bel dan menggedor pintu, kata-kata yang hendak dikeluarkannya tertahan di tenggorokan. Napasnya tercekat melihat Lola berada di depan pintu apartemennya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Beno
"Aku datang untuk membantu mu" kata Lola singkat.
Beno menaikkan sebelah alisnya, melihat Lola dengan tatapan tak mengerti.