Jantung Rara tak berhenti berdetak kencang walau Rey sudah selesai mengoleskan krim di leher dan punggungnya. Wajahnya masih terasa panas dan Rara tak tau bagaimana memulai pembicaraan ini lagi
Rey berdehem pelan untuk menghilangkan sedikit ketegangan diantara mereka.
"Apa masih terasa gatal?" Rey bertanya seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal, bukti bahwa Rey pun menjadi salah tingkah.
"Sudah berkurang, terima kasih" ujar Rara yang kemudian mengambil kembali kertas kontrak itu dan melanjutkan bacaannya.
Rey pun juga begitu, mengambil kertas kontraknya yang tergeletak di atas meja namun pandangannya tetap tertuju lurus pada Rara.
'Sudah sampai dimana ya tadi' batin Rara.
Rara membolak-balikkan kertas itu mengingat kembali sudah sejauh mana dirinya membaca pasal-pasal kontrak.
Seketika matanya menangkap sebuah pasal yang menarik perhatiannya.
