Klotak!
Sheila mengaitkan kunci tambahan. Ia harus memastikan mengulur waktu para pengawal seandainya mereka hendak masuk. Setidaknya, itu bisa sedikit membuat mereka harus berolahraga untuk mendobrak.
Satu persatu baut yang tersisa pun telah terlepas. Ia menurunkan teralis dengan sangat hati-hati. Keberuntungan seakan terus berpihak pada gadis itu karena ia dikurung di lantai satu.
Klik!
Jendela kaca pun terbuka. Sheila melangkahi jendela dengan hati-hati. Tidak lupa, ia melihat sekeliling, memastikan tidak ada pengawal di sekitar taman belakang.
Rupanya, Sheila juga mengetahui jalan rahasia di taman belakang. Ia melewati jalan itu dan berlari menjauh dari rumah. Tidak ada yang mengetahui bahwa gadis itu telah keluar diam-diam.
"Ke Paradise hotel, Pak," ucapnya pada sopir taksi.
"Baik, Nona."
***