"Dem," panggil Julia dengan suara setengah berbisik.
"Hem. Ada apa?"
"Sudah tidur?"
"Aku tidak bisa tidur," jawab Demian sambil berbalik menatap punggung Julia. "Kenapa? Dingin? Butuh pelukan?" Demian sengaja menggodanya.
"Aku tidak ingin bercanda," ucap Julia. Ia membalikkan badan dan kedua matanya bertemu dengan mata laki-laki itu.
"Maaf. Apa ada yang mengganggu perasaanmu?"
"Hem. Ada satu hal yang sangat menggangguku. Bolehkah aku bertanya?"
"Itu sudah bertanya," seloroh Demian.
"Aku serius," rajuk Julia sambil memajukan bibirnya.
"Oke. Mau tanya apa?"
"Apa yang terjadi padamu sore tadi? Kenapa kamu pulang dalam keadaan seperti itu?"
Senyum Demian menghilang. Berganti wajah panik dan gugup. Ia pikir, Julia telah melupakan kejadian sore ini. Namun, wanita itu justru bertanya saat ini, di saat ia tidak bisa memikirkan alasan.
"Kalau tidak mau jawab … lupakan saja," ucap Julia sambil berbalik membelakangi Demian kembali.