"Kamu kenapa, Sayang? Coba, Fanie diam dulu, terus cerita sama mama," bujuk Julia dengan sabar.
"Fanie … hiks …. Fanie mau tidur sama papa," kata gadis kecil itu.
"A-apa?" Julia tergagap mendengar permintaan putrinya.
Tidak hanya Julia, mereka yang ada di sana terperangah mendengar permintaan yang sangat mustahil. Damian sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Bagaimana bisa mereka mengabulkan keinginan Fanie?
Julia meneteskan air mata. Ia bingung harus menjelaskan seperti apa. Aldo mendekati Stefanie, memeluknya, lalu dengan lembut menjelaskan kepada Fanie.
"Sayang, tidurnya sama om, ya? Kan, papa sudah tidak ada. Masa, Fanie harus tidur di samping makam papa," bujuk Aldo.
Fanie mendorong Aldo dan memarahinya. "Om jahat! Papa Fanie masih ada. Kemarin papa nemenin Fanie di rumah sakit," ucap Fanie dengan bibir mengerucut.
"Nemenin, Fanie?" Aldo mengernyitkan dahi. Ia menoleh kepada Julia.